Harga Properti di AS Melonjak ke Rekor Baru

Badai Salju Besar Ancam Kota New York
Sumber :
  • REUTERS / Keith Stephanie
VIVA.co.id
Tunggu Data Tenaga Kerja, Wall Street Bergerak Datar
- Sebuah laporan terbaru menyebutkan bahwa harga real estate di Manhattan, Amerika Serikat, di kuartal III tahun ini mencatatkan rekor terbaru, dengan harga naik menjadi US$1.497 per
square feet
Dolar Menguat Bikin Harga Emas Merosot
atau per 0,092 meter persegi.

Harga Minyak AS Naik, Wall Street Bergerak Positif
Dilansir CNBC, Rabu, 7 Oktober 2015, laporan properti dari Douglas Elliman tersebut mengejutkan banyak pihak, mengingat saat ini terjadi perlambatan ekonomi dan adanya gejolak di pasar saham.

Meskipun adanya aturan pengetatan pasokan apartemen, tetapi harga apartemen tetap naik dan bisa terjual dengan cepat. Beberapa pihak mengklaim, saat ini terjadi perlambatan kenaikan harga.

Sebuah penthouse di The Charles misalnya, berhasil terjual dengan harga US$38 juta, menjadi hunian vertikal termahal yang dijual pada kuartal III-2015.

"Beberapa apartemen terjual dengan cepat. Beberapa real estate sepertinya mengikuti pasar saham. Beberapa membeli real estate untuk ditinggali, yang lain ada yang untuk investasi," kata Howard Lorber, Chairman Douglas Elliman.

Menurut laporan tersebut, harga jual rata-rata apartemen di Manhattan naik tiga persen tiap tahun. Tahun lalu, jumlah penjualan apartemen menguat 10 persen. Sementara itu, sepanjang kuartal II-2015 jumlah penjualan apartemen melonjak 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rata-rata harga per square feet atau per 0,092 meter persegi meningkat 18 persen selama kuartal II-2015, didorong oleh pertambahan proyek kondominium baru yang mendorong kenaikan harga.

Lorber menuturkan, hampir semua proyek pembangunan kondominium baru menjual dengan harga minimal US$3.000 per square feet atau per 0,092 meter persegi.

Saat ini, langit Manhattan dipenuhi crane dan lokasi konstruksi. Namun, secara keseluruhan jumlah pasokan kondominium turun 3 persen dibandingkan tahun lalu. Total pasokan di kuartal II-2015 yakni 5.654 unit apartemen.

Menurutnya, kuatnya pasar tenaga kerja di New York dan Wall Street mendorong sebagian besar penjualan. Tak hanya itu, pembeli luar negeri juga kuat.

Gejolak ekonomi dan goyangnya pasar saham di China, membuat orang kaya di negara itu menginvestasikan dananya ke Amerika Serikat.

"Ketika pasar saham China turun, pasar real estate juga turun, itu tidak menghentikan mereka untuk membeli properti di AS," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya