Transparansi Perhitungan Harga Premium Dipertanyakan

Antrian BBM di SPBU Menjelang Kenaikan Harga
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Dalam paket kebijakan ekonomi jilid III, pemerintah melakukan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar sebesar Rp200 per liter menjadi Rp6.700 per liter. Sedangkan harga BBM Premium masih tetap, yakni sebesar Rp7.400 per liternya.

Wakil Ketua Komite IV DPD RI, Budiono, Kamis 8 Oktober 2015, mengatakan ia masih mempertanyakan transparansi perhitungan harga BBM Premium. Dia menuturkan, pihaknya belum melihat ada transparansi dalam penghitungan harga Premium.

"Kami selama ini tidak tahu harga keekonomian BBM Premium berapa. Kalau transparan kan, semua masyarakat bisa memahami. Ini belum transparan, berapa hitungan harga keekonomian Premium, kami tidak pernah tahu. Yang kita tahu, pemerintah mengumumkan harga BBM Premium itu berapa, itu saja," ujar Budiono, di Hall Dewan Pers, Jakarta.

Menurutnya, PT Pertamina sebagai distributor utama BBM di Indonesia harus transparan dengan kinerja ekspor dan impor BBM. 

"Kami tidak tahu, apa yang dilakukan mereka. Ekspor mereka berapa, impor mereka berapa, kesulitannya apa," ujarnya.

Selain itu, dia menilai, dengan adanya kejelasan dan tranparasi dari pemerintah akan membuat masyarakat paham dan bagaimana perhitungan Pertamina mensinergikan harga Premium dengan pemerintah akan membuat masyarakat lebih paham.

Selain itu, dia mengaku heran kenapa dan apa yang membuat Pertamina selama ini mengalami kerugian. Hal tersebut, juga harus diungkap Pertamina kepada masyarakat, apa yang menjadi kesulitan perseroan itu.

Apindo Pesimis Penurunan Harga BBM Bisa Dorong Daya Beli
"Jadi, saya minta kejelasan untung ruginya berapa sebenarnya, jangan melulu selalu merugi," tegasnya. (asp)
Kantor Astra International

BBM Turun, Astra Yakin Penjualan Kendaraan Meningkat

Daya beli masyarakat diprediksi meningkat.

img_title
VIVA.co.id
4 April 2016