Sumber :
- CNBC
VIVA.co.id
- Perlambatan ekomomi yang terjadi di Indonesia adalah akibat ketergantungan pada harga minyak dunia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Jepang Ciptakan Bawang Tidak Pedih di Mata
Namun, belum lama ini, Indonesia mendapat dukungan dari Jepang, di mana para investor negeri Sakura itu diketahui telah membeli sekitar US$1 miliar obligasi (surat utang) berdenominasi rupiah pada Agustus lalu.
Baca Juga :
Kemenkeu Terbitkan SUN Rp1,05 Triliun
Morgan Stanley memperkirakan, itu adalah angka tertinggi yang tercatat.
Sedangkan Korea Selatan, adalah negara lain yang obligasinya dibeli oleh investor Jepang, yaitu sekitar US$800 juta.
Belum jelas, apakah dukungan itu ditujukan untuk memberi pinjaman ke Indonesia, atau Korea yang terjadi di luar Agustus.
Data yang dirilis secara terpisah untuk bulan September, menunjukkan investor Jepang membeli obligasi asing lebih dari mereka menjual.
Obligasi mata uang lokal Indonesia dan rupiah mulai membaik sejak Agustus, meskipun pasar belum pulih dalam beberapa hari terakhir.
Langkah Korea dan Indonesia pada bulan Agustus, adalah bagian dari langkah lebih luas dalam aset asing. Mungkin, itu mencerminkan beberapa kekecewaan dengan ekonomi lokal yang goyah.
Seperti diketahui, Jepang membeli US$4,9 juta aset 'lain mata uang' pada bulan Agustus, pembelian bulanan terbesar sejak Agustus 2014. (asp)
Halaman Selanjutnya
Sedangkan Korea Selatan, adalah negara lain yang obligasinya dibeli oleh investor Jepang, yaitu sekitar US$800 juta.
