2015, Ekspor Tekstil dan Dekor Mencapai US$32,2 Juta

Produksi Tekstil Menurun.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Kementerian Perdagangan menyatakan, nilai ekspor tekstil dan dekor rumah Indonesia sepanjang Januari-Juli 2015 mencapai US$32,2 juta.

Nilai ekspor home dekor atau tekstil terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 niliar ekspor produk tekstil mencapai US$67,2 juta atau meningkat 10,6 persen dibanding ekspor tahun sebelumnya US$60,7 juta.

"Karena itu pemerintah berharap peserta dapat membuat strategi-strategi perencanaan terkait dengan perdagangan adil yang berguna untuk mendukung penyusunan program dan kebijakan dalam meningkatkan ekspor," kata Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Edward di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2015.

Seperti dikutip dari siaran persnya, Kementerian Perdagangan menggelar pelatihan fair trade (perdagangan adil) untuk tekstil dan dekor rumah. Ini adalah program kementerian untuk meningkatkan daya saing produk-produk ekspor di pasar internasional.

"Peningkatan daya saing dan nilai tambah merupakan salah satu kunci agar produk Indonesia dapat bersaing dan berkompetisi di pasar internasional, serta menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang akan segera diberlakukan pada wal Januari 2016," kata Dodi.

Sebanyak 18 perusahaan turut berpartisipasi dalam pelatihan ini.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng

Ekspor Furniture

Sementara ekspor furniture Indonesia 2014 mencapai nilai US$1,79 miliar. Nilai ini mengalami peningkatan sebesar 2,18 persen terhadap ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$1,75 miliar.

Sedangkan ekspor furnitur Indonesia pada Januari-Juli 2015 mencapai nilai US$1,02 miliar.

Negara tujuan ekspor terbesar yaitu Amerika Serikat (AS) dengan nilai ekspor US$387,32 juta. Kemudian Jepang (US$100,36 juta), Inggris (US$55,54 juta), Belanda (US$44,8 juta), dan Jerman (US$43,66 juta).

Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016