Badan Anggaran Setuju Suntik Modal Rp34,3 Triliun untuk BUMN

Gedung Kementerian BUMN.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Badan Anggaran menyetujui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp34,32 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016, untuk perusahaan yang ada di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Ada puluhan perusahaan pelat merah yang mendapatkan suntikan modal dari pemerintah.

"Pagu anggaran Rp31 triliun menjadi Rp34,32 triliun," kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah dalam rapat di DPR, Jakarta, Senin 12 Oktober 2015.

Said mengatakan, angka ini terdiri atas PMN tunai Rp31,75 triliun dan PMN non tunai Rp2,57 triliun.

Badan Anggaran juga menyepakati PMN untuk lima perusahaan pelat merah yang berada di kewenangan Kementerian Keuangan, yaitu PT Sarana Multi Griya Finansial sebesar Rp1 triliun, PT Sarana Multi Infrastruktur Rp3,5 triliun, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Rp1 triliun, dan PT Geo Dipa Energi sebesar Rp660 miliar. "Totalnya Rp6,16 triliun," kata dia.

Badan Anggaran juga menyetujui suntikan modal kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp4 triliun. Sehingga, PMN yang disetujui Badan Anggaran untuk perusahaan pelat merah dan lembaga yang di bawah kewenangan Kementerian Keuangan sebesar Rp10,16 triliun.



Berikut ini, adalah daftar perusahaan pelat merah yang mendapatkan alokasi dana untuk tahun buku 2016.

1. PT Krakatau Steel Tbk (Persero) PMN tunai Rp1,5 triliun dan PMN non tunai sebesar Rp965 miliar.
2. PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PMN non tunai Rp25,05 miliar.
3. PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PMN non tunai Rp32,78 miliar.
4. PT Perikanan Nusantara (Persero) PMN non tunai Rp29,4 miliar.
5. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PMN tunai Rp1 triliun
6. PT Angkasa Pura II (Persero) PMN tunai Rp2 triliun.
7. PT Industri Kereta Api (Persero) PMN tunai Rp1 triliun.
8. PT Jasa Marga Tbk (Persero) PMN tunai Rp1,25 triliun.
9. PT Pelni (Persero) PMN non tunai Rp564,8 miliar.
10. PT Barata Indonesia (Persero) PMN tunai Rp500 miliar.
11. PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PMN tunai Rp500 miliar.
12. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) PMN  Rp500 miliar.
13. PT Hutama Karya (Persero) PMN tunai Rp3 triliun.
14. PT Jamkrindo (Persero) PMN tunai Rp500 miliar.
15. PT Wijaya Karya Tbk (Persero) PMN tunai Rp4 triliun.
16. PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) PMN tunai Rp2,25 triliun.
17. Perum Perumnas PMN tunai Rp250 miliar dan non tunai Rp235,41 miliar.
18. PT Amarta Karya (Persero) PMN non tunai Rp32,15 miliar.
19. Perum Bulog PMN tunai Rp2 triliun.
20. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) PMN non tunai Rp692,5 miliar.
21. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PMN tunai Rp10 triliun.
22. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PMN tunai Rp1 triliun.
23. PT Pertani (Persero) PMN tunai Rp500 miliar.

(asp)

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021