Menanti Data China, Bursa Saham Asia Melemah

Seorang pekerja melewati bursa Tokyo.
Sumber :
VIVA.co.id
- Bursa saham di kawasan Asia Pasifik mayoritas dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 13 Oktober 2015. Pelaku pasar terpaku pada data perdagangan China pada September yang akan segera diumumkan. 

"Impor dan ekspor Cina kemungkinan jatuh pada bulan September meskipun yuan lebih rendah. Investasi langsung asing di China juga melambat, karena kelebihan kapasitas di sektor terkait perumahan menyeret pada pertumbuhan," kata catatan dari Analisis Moody dilansir dari CNBC.

Indeks Nikkei 255 Jepang dibuka sedikit mereda 0,6 persen, setelah kemarin ditutup untuk libur nasional. Bursa Tokyo terbebani oleh kinerja negatif Fast Retailing yang menurun 2 persen. Sedangkan SoftBank dan Fanuc turun 1,5 dan 1,2 persen. 

Saham Rakunten turun 1 persen, setelah raksasa e-commerce itu mengatakan telah berinvestasi pada aplikasi taksi Cabify di Madrid. Sebaliknya, Saham Sharp naik hampir 6 persen, menyususl berita bahwa pemerintah Jepang mempertimbangkan investasi di dalam sektor elektronik. 
Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia

Indeks Australia Standard & Poor's (S&P) 200 memperlebar kerugian 0,7 persen, meskipun survei nasional Australia Bank menunjukan pemulihan kepercayaan bisnis pada September. 
Harga Timah Anjlok, Emiten Pelat Merah Ini Merugi

Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,2 persen. Saham Samsung Electronics dan Posco turun 0m3 dan 0,8 persen. Sementara itu, Hyundai Motor kembali mengalami kerugian hampir 1 persen.  (ase)
Terkerek Harga Minyak, Bursa Asia Pasifik Bergerak Positif

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016