- Antara/Joko Sulistyo
VIVA.co.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan menenggelamkan delapan kapal ikan yang terkait dengan pencurian ikan. kapal-kapal tersebut merupakan kapal berbendera asing, yaitu Vietnam dan Thailand.
"Selama ini, semangat kami itu menegakkan dan eksekusi Undang-Undang Perikanan No 45 Tahun 2009," kata Susi di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis 15 Oktober 2015
Dia mengatakan, penenggelaman kapal-kapal itu akan dilakukan pada 19-20 Oktober 2015. Penenggelaman kapal itu akan dilakukan di tiga tempat.
Sebanyak empat kapal akan ditenggelamkan di Pontianak pada 19 Oktober 2015. Satu kapal ditenggelamkan di Aceh, dan tiga kapal di Batam pada 20 Oktober 2015.
Selain itu, Susi mengatakan, ada dua kapal tanker yang ditemukan, yaitu MT Galuh Pusaka dan MT Mascott II.
MT Galuh Pusaka ditemukan di Perairan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau, dalam keadaan tanpa awak, dan ruang mesin tak beroperasi. Selain itu, tak ada muatan dan bahan bakar kosong.
"Kapal diduga melakukan phantom ship dengan tujuan mendapatkan klaim asuransi," kata dia.
Lalu, kapal MT Mascott II ditemukan di dermaga Parigi Ranai. Kapal ini berbendera Mongolia dan berawak kapal orang Indonesia. Kapal tersebut bermuatan solar 253 ton.
"Dugaan pelanggarannya, kapal itu membawa muatan BBM (bahan bakar minyak) di perairan Laut China Selatan tanpa membawa dokumen yang sah," kata dia.
Berikut ini adalah data kapal yang akan ditenggelamkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
1. KM KG90512 TS berukuran 85 GT berbendera Vietnam
2. KM KG91751 TS berukuran 90 GT berbendera Vietnam
3. KM TAN VINH KG 1365B TS berukuran 65 GT berbendera Vietnam
4. KM Tan Vinh KG 91089 TS berukuran 135 GT berbendera Vietnam
5. KM Sudita 15 berukuran 105 GT berbendera Thailand
6. KM KG 92728 TS berukuran 127,8 GT berbendera Vietnam
7. KM KG 90540 TS berukuran 109,15 GT berbendera Vietnam
8. KM KHF 1780 berukuran 64 GT berbendera Thailand.
Menteri Susi Pergoki Kapal Asing 'Ganti Baju' di Benoa
Kapal eks asing itu dimodifikasi seolah milik kapal nelayan Indonesia
