Telkom: Baru 4 Persen UKM Terapkan Model Bisnis Digital

Direktur EBIS Telkom Muhammad Awaluddin (tengah)
Sumber :
  • Telkom

VIVA.co.id - Tren bisnis tradisional UKM sudah saatnya beralih ke digital. Hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing. Pasalnya, UKM diprediksi berkontribusi besar dalam pendapatan bruto negara.

Pendapatan Telkom Rp56 Triliun Berkat Bisnis Digital

Direktur Enterprise dan Business Services Telkom Muhammad Awaluddin mengatakan, pada 2013 lalu, UKM berkontribusi sekitar 60 persen bagi pendapatan domestik bruto di Indonesia. Dengan beralih ke teknologi digital maka peluang akan terbuka lebar dan banyak.

"Ini untuk lebih memperkuat daya saing. Sudah saatnya pelaku UKM hijrah ke digital (Goes Digital) karena teknologi bisa membuka banyak peluang," ujar pria yang akrab disapa Awal ini dalam keterangannya, Kamis, 15 Oktober 2015.

Lima Penyebab Bisnis Berskala UKM Bangkrut

Ia mengatakan, ada banyak hal yang bisa mendorong UKM untuk beralih ke teknologi digital. Beberapa di antaranya adalah peningkatan akses broadband, mentransformasi pelaku UKM menjadi pebisnis digital, memperluas pembayaran elektronik, memperluas akses ke layanan keuangan, dan memperluas layanan e-Government.

"Yang paling krusial adalah peningkatan Digital Literacy di pelaku usaha tentang manfaat dari teknologi itu sendiri, serta bisa meningkatkan kemampuan dan peluang bisnisnya," ujarnya menambahkan.

26 Pebisnis UKM Ini Masuk Anugerah Wirausaha Indonesia

Menurut dia, hal ini memang tidak mudah. Dari survei kecil yang pernah dilakukan, dari 100 pelaku UKM maksimal hanya ada 4 yang menerapkan model bisnis digital secara penuh. Ini artinya, baru empat persen UKM yang mentransformasi usahanya. Peluang untuk tumbuh pun masih besar karena pembangunan infrastruktur broadband juga tengah berkembang.

Menurut dia, dalam membawa UKM hijrah ke digital mengadopsi konsep Pentahelix Academician–Business–Community– Government-Media (ABCGM) hal yang layak dilakukan. Di konsep ini akademisi berperan sebagai konseptor seperti melakukan standarisasi model bisnis, sertifikasi, dan lainnya. Business player sebagai enabler dengan menghadirkan infrastruktur ICT. Media menjalankan peran sebagai expander, komunitas untuk akselerator, dan pemerintah sebagai regulator.

"Konsep ini bisa menghasilkan simfoni yang efisien, produktif, dan lingkungan sosial yang kompetitif melalui utilisasi ICT. Filosofi dari konsep ini adalah kita harus berjalan bersama membangun ekosistem UKM Goes Digital karena ini perjalanan yang ditempuh jauh. Tak bisa satu komponen berjalan sendiri. Kuncinya, kita harus berpola pikir positif. Dalam buku saya katakan, pola pikir positif adalah energi utama untuk suksesnya seorang pengusaha," katanya.

Sementara, Founder IndoTelko Forum yang juga menjadi editor di buku "Digital Entrepreneurshift" Doni Ismanto Darwin menambahkan, keinginan dari Muhammad Awaluddin untuk membagi ilmu ala korporasi ke dunia UKM sebagai upaya meningkatkan literasi digital bagi pelaku UKM.

"Pak Awal sudah bergelut lama mendorong UKM untuk Goes Digital, bahkan jauh kala salah satu raksasa internet dunia mulai serius menggarap segmen ini di Indonesia. Sekarang banyak operator ikut juga masuk menggarap segmen TI di UKM. Kehadiran buku ini  menunjukkan sosok Awaluddin memang ingin mewujudkan Konsep Pentahelix ABCGM itu karena tak pelit membagi jurusnya," katanya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya