- www.engadget.com
VIVA.co.id - Demam pesawat terbang tak berawak atau telah menjadi perhatian pemerintah dan militer Amerika Serikat.
Pemerintah Negeri Paman Sam dilaporkan mengembangkan cara baru untuk mengendalikan agar tidak terbang liar. Namun cara yang diadopsi pemerintah disebutkan masih susah untuk diadopsi oleh kalangan sipil.
Untuk itu, dikutip dari Engadget, Kamis 15 Oktober 2015, sebuah organisasi penelitian dan pengembangan non profit, Battelle mengembangkan senjata ampuh yang bisa melumpuhkan drone. Senjata itu disebut dengan DroneDefender. Senjata yang berbentuk senapan 'antena' itu bisa mematikan operasi drone dengan menggunakan serangan gelombang radio.
Proyek senjata antidrone ini disebutkan bisa dipakai untuk berbagai lokasi untuk melindungi dari gangguan drone.
"Ini bisa membantu kita untuk berbagai keperluan, misalnya digunakan di lapangan rumput Gedung Putih, kedutaan di luat negeri, penjara, sekolah sampai situs bersejarah," kata Alex Morrow, Direktur Teknik Battelle dalam pernyataannya.
Morrow mengatakan senapan ini mudah digunakan dan terbukti untuk menetralkan ancaman.
DroneDefender memiliki bobot sekitar 4,5 Kg dan bisa melumpuhkan target drone dalam jarak 400 meter.
Saat serangan dilancarkan ke target drone, senapan akan memancarkan ledakan energi elektromagnetik berbasis GPS dan frekuensi radio yang biasa digunakan dalam medis, sains dan industrial. Senjata ini disebutkan sudah sukses didemokan di berbagai kesempatan.
Drone Amfibi Penjaga Wilayah RI Kantongi Sertifikat Militer
Drone OS-Wifanusa telah jalani uji kelaikan sebulan lebih
