Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Institute for Development and Economic Finance (Indef) menilai proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, tidak tepat untuk menunjang transportasi di Pulau Jawa. Terlebih, tarifnya masih diperuntukkan bagi kalangan menengah ke atas.
Ekonom Indef Dzulfian Syafrian menilai, jika tarif kereta cepat dipatok dengan harga tinggi, permintaan kereta cepat hanya diperuntukkan bagi golongan menengah ke atas.
Baca Juga :
Respons Kemenhub Soal Rencana Demo Sopir Taksi
Baca Juga :
Blue Bird Bantah Arahkan Demo Sopir Taksi
"Kalau pusat ekonomi bisnis, kenapa bukan daerah lain? Jawa lagi Jawa lagi. Istilahnya, gulanya sudah banyak. Jadi, bukan
nambahin
gula di sini, tetapi harusnya bangun pusat ekonomi, seperti di Sumatera, Kalimantan, Papua, atau Maluku," kata dia.
Lebih lanjut, dia menegaskan, secara umum, saat ini pemerintah masih salah fokus, dengan membangun daerah ekonomi yang masih terpusat di Ibu kota.
"Secara logika ekonomi, ini enggak akan bergerak, jika hanya berpusat di pulau Jawa, jadi seperti menggarami air laut," ucapnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
nambahin