Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Maskapai penerbangan Air France akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sedikitnya sepertiga dari 2.900 karyawannya yang direncanakan akan terjadi pada 2016/2017.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
Baca Juga :
Jokowi: Kereta Akan Kurangi Macet di Bandara
Informasi PHK itu memicu bentrokan dengan beberapa staf, demikian dikatakan kepala eksekutif perusahaan induk Air France-KLM (AIRF.PA) pada hari Minggu, seperti dilansir dari Reuters, Senin 19 Oktober 2015.
Baca Juga :
Air France Luncurkan Maskapai Berbiaya Murah
PHK pada tahun 2016 akan menjadi beban yang berat bagi perusahaan. Namun, hal itu dilakukan sebagai langkah penghematan pada awal tahun, kata Alexandre de Juniac, juru bicara Air France.
Maskapai penerbangan awal bulan ini telah menyiapkan rencana B yakni PHK setelah perusahaan gagal mendapatkan pilot dengan gaji yang sama. Pengumuman paket pemotongan menyebabkan bentrokan manajer senior.
Rencana B tersebut akan berlangsung selama dua tahun yaitu 2016 dan 2017.
"Jika negosiasi berhasil di awal 2016, kita dapat menghindari menerapkan rencana B untuk 2017, yang berarti kembali kepada 'Plan A'," katanya mengulangi apa yang diungkapkan Dewan Komisaris.
PHK ini akan memengaruhi 1.000 karyawan dan kurang dari sepertiganya kehilangan pekerjaan 2.900 seperti yang dijadwalkan pada bulan ini. Air France akan membahas rencana 2016 dengan pejabat serikat pada pertemuan 22 Oktober.
De Juniac mengatakan maskapai telah memberitahu serikat mengenai jadwal pertemuan sebagai langkah lebih lanjut di awal tahun depan. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Maskapai penerbangan awal bulan ini telah menyiapkan rencana B yakni PHK setelah perusahaan gagal mendapatkan pilot dengan gaji yang sama. Pengumuman paket pemotongan menyebabkan bentrokan manajer senior.
