Kuartal III, Laba Bank Jatim Melorot

Bank Jatim
Sumber :

VIVA.co.id - Seiring dengan perekonomian nasional yang belum stabil, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim)‎ mengalami penurunan laba sebesar 33,66 persen menjadi Rp696,49 miliar pada kuartal III 2015 dari laba tahun lalu yang sebesar Rp1,05 triliun.

Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun

Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim Su'udi menjelaskan, selain adanya perlambatan ekonomi, penurunan laba perseroan disebabkan karena perseroan ingin memperkuat cadangan dana.

"Memang ada penurunan laba. Ada beberapa faktor, karena keadaan ekonomi yang dari awal tahun belum membaik, laba pun untuk dana cadangan karena kondisi ini kita tidak tahu kapan berakhir," ‎ujarnya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2015.

Meski demikian, Su'udi menyatakan, perseroan masih optimis bisa meraih target bisnis yang telah ditetapkan. Sebab, ekspansi bisnis perseroan dengan Badan Perkreditan Rakyat (BPR) dan penyaluran kredit mulai berjalan dengan baik di tahun ini.

"Beberapa kita ikut sindikasi, di mana kredit kita akan aman. Jalan tol sudah mulai penarikan, dan sindikasi lain mulai aktif. Jadi harapan kita tiga bulan terakhir sudah membaik," ujarnya yakin.

Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit

Pihaknya menargetkan laba hingga akhir tahun di posisi Rp1,1 triliun. Kontribusi laba diperoleh dari pendapatan bunga yang mencapai Rp3,48 triliun, yang naik 18,60 persen dari posisi Rp2,93 triliun di kuartal III 2014. "Laba kita masih tinggi dari pendapatan bunga," ujar Su'udi.

Bunga KUR 10 Persen

Sementara, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan segera meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga sebesar 10 persen. PT Bank Jawa Timur Tbk, menjadi salah satu perbankan yang mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

Rencananya Provinsi Jawa Timur akan mengelontorkan dana Rp2 triliun untuk mendukung program itu. Dana tersebut dimaksudkan sebagai stimulus kepada pengusaha kecil yang terdampak pelemahan ekonomi.

Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia

Su'udi menjelaskan, program yang diprakasai oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo ini akan berjalan terpaut dengan program bersama Bank Perkreditan rakyat (BPR). Program ini ditujukan kepada pengusaha kecil yang bergerak di bidang produksi primer. Sedangkan besaran maksimal masing masing kreditur sebesar Rp20 juta.

"Diharapkan program ini akan membantu mereka sehingga bisa berproduksi lagi."

Namum kata Su'udi, program tersebut saat ini masih dalam proses lantaran masih harus menunggu persetujuan DPRD Provinsi Jawa Timur dan instansi terkait. Sebab, sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya