Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih diperkirakan akan berlanjut lantaran berkurangnya dorongan positif dari global maupun domestik.
"Tampaknya dorongan positif mulai berkurang," ujar Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu 21 Oktober 2015.
Reza mengatakan, meski indeks laju dolar terhadap sejumlah mata uang Asia bergerak melemah. "Dari pantauan data di Bank Indonesia, laju rupiah masih menunjukkan pelemahannya, berbeda dengan pekan sebelumnya," tuturnya.
Menurut Reza, adanya rilis kenaikan NAHB housing market index AS sebelumnya, yang dibarengi dengan pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya suplai, memberikan semangat bagi laju dolar untuk dapat menguat. Akibatnya, rupiah pun terkena imbas negatifnya.
Baca Juga :
Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi
"Harga minyak mentah dan sejumlah komoditas sehingga dapat memberikan kesempatan bagi dolar untuk bergerak naik," ujarnya.
Baca Juga :
Saham Jepang Bikin Bursa Asia Naik
Reza memperkirakan, laju rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp13.580-Rp13.625.
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :