Sumber :
- REUTERS/Mike Blake
VIVA.co.id
- Deputi Bidang Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Masturyono, menyebut bahwa musim hujan diprediksi akan tiba pada akhir tahun. Namun, prediksi ini diperkirakan berbeda tiap wilayah.
Menurut Masturyono, terkait zona musim, maka musim hujan berbeda di tiap wilayah. Zona itu dipengaruhi oleh faktor lokal, sehingga musim hujan, misalnya di Jawa Barat dan Jawa Timur akan berbeda.
Baca Juga :
Jakarta Berawan, Depok dan Bekasi Turun Hujan
Baca Juga :
Sore Ini, Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan
"Lihat di Aceh, hujan sudah lama. Ini juga sama. Semakin Selatan, polanya begitu. Kita ada dua sisi, sebelah Utara Ekuator dan Selatan Ekuator. Dalam kondisi ini, Selatan kering, tetapi Utara sudah basah," jelas Masturyono.
Puncak hujan pun, diprediksi BMKG, akan berbeda. Jika musim hujan dimulai pada Desember, ia menyatakan, puncak hujan akan jatuh pada bulan Januari dan Februari.
Jika puncak hujan menghampiri, tentu berimbas bencana banjir di daerah-daerah yang rawan. Hal itu, menurut Masturyono, bisa dicegah sejak dini dengan perbaikan aliran sungai.
"Semua daerah pasti ada potensi banjirnya. Terutama, yang berpenduduk padat, resapan tanah kurang, dan aliran sungai yang ciut. Contohnya seperti Jakarta, yang banjir tiap tahun," ujarnya.
Namun, kata Masturyono, Jakarta kini sudah mulai ada perbaikan. Hal yang wajar, jika Jakarta banjir setiap tahun karena tergantung pada perbaikan ke depannya untuk pencegahan. Namun, hal penentu utama itu adalah curah hujan. (asp)
Halaman Selanjutnya
"Lihat di Aceh, hujan sudah lama. Ini juga sama. Semakin Selatan, polanya begitu. Kita ada dua sisi, sebelah Utara Ekuator dan Selatan Ekuator. Dalam kondisi ini, Selatan kering, tetapi Utara sudah basah," jelas Masturyono.