Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id
- Pelemahan nilai mata uang Garuda terhadap dolar Amerika Serikat masih dapat berpotensi kembali terjadi seiring dengan bertahannya penguatan indeks dolar pada rupiah.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Namun, Analis NH Korindo Securities Indonesia mengatakan, pergerakan rupiah hari ini akan menguji sentimen dari dirilisnya paket kebijakan ekonomi jilid V yang wacananya akan diumumkan hari ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Laju Rupiah akan menguji sentimen dari dirilisnya paket kebijakan ekonomi," ujarnya di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.
Reza menjelaskan, laju rupiah dapat kembali mengalami pelemahan mengikuti pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya suplai. Hal tersebut memberikan semangat bagi laju dolar untuk dapat menguat sehingga berimbas negatif pada rupiah.
"Pelemahan harga minyak mentah dunia yang berimbas pada penurunan sejumlah harga komoditas memberikan amunisi bagi dolar untuk dapat bergerak menguat. Kondisi ini pun berimbas pada pelemahan sejumlah mata uang di antaranya AUDUSD, USDCAD, USDRUB, dan EURUSD," tuturnya.
Reza menyampaikan, laju rupiah berada di bawah target batas bawah Rp13.650. Sementara pergerakan hari ini akan berada di kisaram Rp13.712 - Rp13.685. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Reza menjelaskan, laju rupiah dapat kembali mengalami pelemahan mengikuti pelemahan laju harga minyak mentah dunia seiring ekspektasi meningkatnya suplai. Hal tersebut memberikan semangat bagi laju dolar untuk dapat menguat sehingga berimbas negatif pada rupiah.