Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
- Bank sentral Tiongkok (PBOC) kembali memangkas tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin, menjadi 4,35 persen. Kebijakan ini merupakan kali keenam dilakukan, sejak bulan November 2014.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, langkah tersebut murni karena adanya faktor perkembangan ekonomi di Tiongkok sendiri, yang sampai saat ini terus melambat.
Saat ini, tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) masih berada di level 7,5 persen. Bank sentral Indonesia ini telah menahan suku bunga acuannya selama sembilan bulan terakhir.
Lantas, mengapa BI tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya? Darmin menjelaskan, ada kekhawatiran lebih terhadap nilai tukar rupiah, yang dalam beberapa hari ini bergerak cukup fluktuatif.
"Memang inflasi kita rendah tahun ini. Kalau dilihat inflasi saja, iya (naik). Tapi, mungkin BI masih lihat kursnya masih stabil apa belum. Kalau sudah stabil, mestinya arahnya turun," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Saat ini, tingkat suku bunga acuan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) masih berada di level 7,5 persen. Bank sentral Indonesia ini telah menahan suku bunga acuannya selama sembilan bulan terakhir.