Punya Bujet Rp50 Juta Ingin Nikah, Ini Caranya

Ilustrasi keuangan pernikahan.
Sumber :
  • Duitpintar.com
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- Orang hidup kalau tidak ada tantangannya tidak gereget. Tapi, kalau tantangannya bikin putus asa,
gimana dong?
Tips Cantik di Pernikahan Konsep Tradisional
Misalnya, ada keinginan untuk menikah tapi bujet hanya Rp50 juta. Padahal ingin pernikahan digelar secara wah
Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Berinvestasi
, karena menjadi peristiwa bersejarah.

Pusing boleh, tapi tidak perlu sampai putus asa. Nikah dengan bujet Rp50 juta di kota besar, bisa kok. Begini caranya:

1. Bikin bujet

Bujet adalah masalah krusial dalam kegiatan apa pun. DPR saja sering ribut ketika bahas bujet negara. Jadi, untuk memastikan bisa nikah dengan bujet Rp50 juta, kita mesti benar-benar serius bikin bujet.

Pastikan bujet pengeluaran ditekan sekecil mungkin. Kalau bujet Rp50 juta, ya pengeluaran maksimal segitu. Syukur-syukur bisa di bawahnya.

Ini contoh perhitungan bujetnya:

- Lokasi dan dekorasi, 30 persen atau Rp15 juta
- Katering, 30 persen atau Rp15 juta
- Baju pengantin, 10 persen atau Rp5 juta
- Hiburan enam persen atau Rp3 juta
- Undangan, empat persen atau Rp2 juta
- Dokumentasi 10 persen atau Rp5 juta
- Berkas-berkas dua persen atau Rp1 juta
- Konsumsi di rumah tiga persen atau Rp1,5 juta
- Dana tak terduga lima persen atau Rp2,5 juta


2. Paket hemat

Untuk lokasi pernikahan, cari yang menawarkan paket hemat. Tapi tentu saja bukan gedung-gedung yahud di pusat kota yang kerap disewa buat pernikahan anak pejabat. Gedung pernikahan lain yang murah tapi nggak murahan banyak kok

Tempat-tempat nikah itu biasanya menawarkan paket yang mencakup sound system, AC, rias pengantin dan keluarga, plus dekorasi.

Tenang, cari saja balai pertemuan warga atau aula tempat ibadah dengan bujet maksimal Rp5 juta. Yang penting, tetap di gedung (atau outdoor di taman sebuah gedung) ya, biar dapat kesan megah.

Kalau menutup jalan, mau dikasih dekorasi apa pun, kesan megah itu bisa hilang karena tempatnya di jalan. Belum lagi digunjingkan banyak orang yang kesusahan gara-gara mau lewat tapi tidak bisa soalnya jalan ditutup.


3. Makanan harus enak

Semegah apa pun pernikahan, kalau makanan yang dihidangkan gak enak, tamu tidak akan terkesan. Mungkin pas masuk gedung mereka bakal terkesima melihat dekorasi nan indah. Tapi begitu masuk sesi santap-santap, kesan itu sirna seketika. 

Ketika pulang, yang diingat cuma makanannya saja yang tidak ramah di lidah. Jadi, tidak apa-apa alokasikan bujet yang besar buat katering. Yang penting, tamu datang, makan, dan senang.

4. Kerahkan massa

Kalau kamu tinggal di kawasan yang masih menjaga sikap toleran dan memperhatikan tetangga dengan baik, bersyukurlah. Itu artinya kamu bisa menekan pengeluaran lebih kuat.

Dalam lingkungan kayak gitu, kalau ada tetangga yang punya acara, pasti langsung dikerubungi dan dibantu dalam banyak hal. Dari menata kursi, mempersiapkan tenda, sampai masak-masak.

Kalau sudah begitu, tidak perlu lagi keluar uang buat bayar jasa orang lain. Karena mereka melakukannya dengan ikhlas. Anggota keluarga juga bisa dikerahkan buat memastikan pernikahan berlangsung lancar. 

Mungkin sepupu bisa dimintai tolong jadi fotografer dadakan. Om diminta jadi ketua seksi keamanan. Dan lain-lain. Dengan begitu bujet yang dikeluarkan untuk pengerahan massa ini, hanya tersedot buat beli makanan kudapan, dan air minum, Rp1,5 juta cukup. 

5. Sewa saja

Kalau baju biasa kan dipakai berkali-kali, tidak apa-apa kalau dibeli. Beda dengan baju pengantin yang tentunya diharapkan dipakai cuma sekali seumur hidup.

Lebih ngirit sewa daripada beli. Jadi, duit bisa dimaksimalkan untuk dapat baju yang memancarkan kesan megah. Kalau bujet terbatas maksa beli, paling baju pengantinnya yang standar.

Apalagi, biasanya baju pengantin yang menimbulkan kesan megah adalah baju adat. Berapa coba harganya? Baju berupa tuksedo dan gaun sering dianggap biasa saja, karena memang tradisi suku di Indonesia dalam pernikahan masih cukup kuat. Baju adat ini bisa dikombinasikan dengan dekorasi yang mengusung karakteristik adat juga.

6. Hiburan tradisional 

Jika sudah memutuskan mengangkat tema adat, mending hiburan juga pakai acara adat. Misalnya tari-tarian atau musik tradisional. Acara adat lebih menunjukkan kemegahan ketimbang acara musik biasa, apalagi dangdut.

Bukan berarti dangdut itu musik murahan, ya. Tapi banyak orang yang menganggap dangdut itu kurang modern. Kurang gaya. Kalau mau pakai hiburan musik, lebih baik cari grup yang bisa bawain lagu-lagu jazz, karena jenis musik itu identik dengan musik berkelas, atau minimal ya musik pop.

Itulah tips untuk nikah dengan bujet Rp50 juta. 

Tapi perlu diingat, tips yang dijembrengkan di atas hanya bersifat perkiraan. Yang tahu pastinya ya kita sendiri selaku pihak yang akan mengadakan pernikahan. Yang jelas bujet terbatas bukan halangan untuk menggelar pernikahan yang wah dan wow. Tergantung pintar-pintarnya kita mengatur bujet.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya