- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - PT Bank Danamon Tbk mencatat beberapa peningkatan di kuartal III-2015, dibandingkan dengan kuartal II. Salah satunya adalah laba bersih setelah pajak.
"Laba bersih setelah pajak tumbuh sebesar 14 persen pada kuartal III menjadi Rp643 miliar dibandingkan kuartal II-2015, yang sebesar Rp565 miliar," kata Chief Finance Officer dan Direktur Danamon, Vera Eve Lim, dalam paparan kinerja kuartal III Danamon di Menara Danamon, Jakarta, Senin 26 Oktober 2015.
Vera mengatakan, perseroan juga mencatat peningkatan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income) dari 54,6 persen pada kuartal II-2015 menjadi 51 persen pada kuartal III. Selisih margin bunga bersih (net interest margin) tumbuh dari 7,8 persen pada kuartal II-2015, menjadi 8,3 persen pada kuartal III.
"Peningkatan ini disebabkan oleh turunnya biaya dana," kata dia.
Selain itu, Vera mengatakan, pada sembilan bulan pertama 2015, giro dan tabungan (CASA) Danamon berkontribusi sebesar 45 persen dari total dana pihak ketiga (DPK), atau sebesar Rp53 triliun. Angka ini tumbuh lima persen dari kuartal III-2014 yang sebesar Rp50 triliun.
Sedangkan angka deposito pun turun empat persen menjadi Rp63,2 triliun. "Tumbuhnya komposisi CASA mengakibatkan penurunan pada biaya dana (cost of funds) menjadi enam persen," kata dia.
Sementara itu, rasio kredit terhadap pendanaan (loan to funding ratio/LFR) berada di posisi 91,1 persen dan berada di bawah batasan LFR Bank Indonesia yang sebesar 94 persen.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ration/CAR) konsolidasi berada di posisi 19,1 persen. Rasio kredit bermasalah (gross non performing loan) berada di level tiga persen. Angka ini masih berada di bawah batas minimal regulator, yaitu lima persen.
"Danamon berupaya meningkatkan kualitas asetnya lewat penerapan prosedur pengelolaan risiko yang ketat, serta proses collection and recovery kredit yang disiplin," kata dia. (asp)
Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun
Semester II dapat kontrak renovasi stadion Gelora Bung Karno.
