Sumber :
- Antara/ Ujang Zaelani
VIVA.co.id
- Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai sikap yang ditujukan oleh pimpinan DPR hari ini dalam rapat paripurna DPR dengan memakai masker dan bahkan memerintahkan seluruh anggota DPR untuk memakai masker dan shalat Istiqo dianggap telah gagal pikir.
Pertama, harus diakui memang, bahwa bencana asap telah menyengsarakan ribuan rakyat, sekolah ditutup anak anak tak bisa belajar, penyakit ISPA meraja lela, penerbangan terhenti, nelayan tak bisa melaut, negara tetangga pun protes dan belasan anak-anak meninggal karena gagal nafas.
Baca Juga :
Komisi IX Desak Menaker Tutup Peluang Kerja TKA
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
"Bisa juga membuat regulasi atau Undang-undang larangan membakar lahan dll. Memakai masker saat sidang bukan tindakan riil yang dibutuhkan rakyat, dan hanya jadi bahan ketawaan mereka yang benar-benar sesak nafas," jelasnya.
Selanjutnya ia melihat pimpinan DPR memerintahkan anggota DPR memakai masker dan salat Istiqo juga kurang tepat, karena pimpinan DPR bukan komandan yang bisa memerintah fraksi lain.
Salat Istiqo juga sudah kurang tepat waktunya, mestinya sebulan yang lalu dilaksanakan. Saat ini beberapa daerah seperti Palangkaraya, Jambi dan Riau sudah jatuh hujan. Jangan sampai shalat Istiqo yang sakral itu dipakai jadi panggung politis pimpinan DPR, katanya.
"Sekali lagi mari kita wujudkan keprihatinan kepada korban bencana asap ini dengan tindakan yang nyata. Kepada pimpinan DPR pun saya himbau untukĀ lebih banyak lagi belajar tentang leadership terutama kepemimpinan kolektif kolegial," katanya.
Halaman Selanjutnya
Selanjutnya ia melihat pimpinan DPR memerintahkan anggota DPR memakai masker dan salat Istiqo juga kurang tepat, karena pimpinan DPR bukan komandan yang bisa memerintah fraksi lain.