Percantik Alat Kelamin, Harganya Setara Rp110 Juta

Ilustrasi.
Sumber :
  • REUTERS / Michael Buholzer
VIVA.co.id
-Wanita di zaman modern semakin termotivasi untuk tampil lebih cantik. Bukan hanya terlihat cantik dari luar, mereka para kaum hawa juga menginginkan penampilan cantik dari dalam.


Tak heran, berbagai treatment kecantikan kini menjadi tren. Bukan hanya perawatan kecantikan wajah, treatment kecantikan untuk melakukan desain vagina juga semakin bayak diminati para wanita.


Bahkan, rata-rata wanita beralasan tertarik melakukan operasi desain vagina, karena didorong oleh keinginan untuk terlihat lebih ramping dalam balutan celana yoga atau bikini.


Seperti dilansir laman
Daily Mail,
jumlah permintaan operasi desain vagina mengalami kenaikan 49 persen di Amerika Serikat pada 2013-2014. Dikenal dengan istilah labiaplasty, treatment ini menjadi semakin populer juga lantaran wanita semakin lebih sadar, area genital mereka sering ditampilkan salam foto, dan bahkan tren total hair removal di daerah intim.


Seorang ahli bedah plastik terkemuka telah mengungkapkan keinginan untuk mendesain vagina bahkan juga diminati para gadis muda usia 16 tahun, wanita berusia 70-an, dan semakin lebih banyak wanita memilih untuk menjalani operasi kosmetik untuk mengubah penampilan alat kelamin mereka.


American Society for Aesthetic Plastic Surgery (ASAPS) telah mencatat peningkatan yang signifikan dalam jumlah penghapusan jaringan dan re-strukturisasi operasi, persentasenya mengejutkan mencapai 49 persen kenaikan dalam satu tahun, 2013-2014.


Labiaplasty adalah operasi yang dilakukan pada labia, atau 'bibir' di sekitar vagina. Operasi ini dapat dilakukan pada labia majora - luar, bibir vagina lebih besar - atau labia minora - yang lebih kecil, bibir vagina internal.


Prosedur ini, dapat mengubah ukuran atau bentuk labia wanita. Biasanya operasi dilakukan untuk membuat labia lebih kecil, atau untuk memperbaiki asimetri vagina.


Sementara itu, vaginoplasty adalah prosedur yang bertujuan untuk 'memperketat' vagina yang telah menjadi kendur, sering masalah ini terjadi pasca wanita melahirkan atau penuaan.

Daun Cabai Mampu Atasi Masalah Kulit

Dr Jennifer Walden, seorang ahli bedah plastik estetika dan juru bicara untuk ASAPS, yang berbasis di Austin, Texas, mengatakan labiaplasty adalah salah satu prosedur kosmetik yang paling populer pada wanita.
Masker Aspirin Mampu Bersihkan Pori-pori Wajah


Suka Dandan Menyeramkan, Wanita Ini Dianggap Aneh
Selama beberapa tahun terakhir, dia telah mencatat kenaikan besar dalam jumlah pasien yang meminta prosedur ini.

"Ini adalah salah satu prosedur yang meningkat cepat, bahkan menjadi sangat popular," katanya.

"Ini dapat membuktikan begitu banyak pasien yang mengubah hidup."

Biasanya Dr Walden melakukan 2-3 operasi labiaplasty seminggu. Dan, katanya, dia berlatih juga melihat dua atau tiga wanita setiap minggu untuk menjalani prosedur non-invasif, ThermiVa, yang bertujuan untuk mengencangkan vagina menggunakan frekuensi radio.


"Selama tiga sampai empat tahun, saya telah melihat kenaikan besar dalam prosedur ini untuk masalah feminin, "katanya.


Dan kini menjadi tren  di kalangan wanita untuk memangkas semua bulu di area kemaluannya menggunakan prosedur lilin Brasil dan laser hair removal.


Selanjutnya, semakin banyaknya wanita yang menjadi model dan memperlihatkan bagian intimnya untuk difoto, juga membuat labiaplasty atau operasi desain vagina kian populer.


"Perempuan lebih sadar diri tentang area genital mereka saat mengenakan pakaian renang, celana jeans ketat dan celana yoga. Telah ada kenaikan wanita senang tampil telanjang, sehingga mereka juga ingin memiliki area ntim bersih dari bulu."


Walden pun mengatakan, mayoritas wanita yang datang padanya, sering mengeluhkan memiliki labia besar. "Ini bisa menjadi masalah. Labia besar dapat berdampak pada kesehatan wanita, dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan parah saat berhubungan seks serta saat mengenakan pakaian ketat."


"Beberapa wanita memiliki masalah nyata dengan contouring saat mengenakan celana jeans ketat dan celana yoga," kata Dr Walden.


"Mereka ingin melihat area intimnya lebih ramping. Dan labia besar dapat memiliki dampak nyata pada kehidupan seks wanita."


Tapi, daripada menderita dalam diam, wanita kini akhirnya mulai sadar untuk melakukan operasi desain vagina.


"Saya telah melihat gadis-gadis semuda 16 tahun  cemas dan khawatir tentang memiliki labia besar," kata Dr Walden.


"Dan baru-baru ini saya melihat seorang wanita 75 tahun, yang datang bersama suaminya, untuk mendiskusikan pilihan mereka setelah masalah dengan pelumasan vagina."


"Tapi, biasanya saya akan mengatakan kebanyakan wanita mencari prosedur ini setelah melahirkan, sehingga biasanya wanita berusia 20-an dan 30-an yang datang untuk memperbaiki tampilan vaginanya."


Operasi labiaplasty atau desain vagina sendiri sesungguhnya tidaklah murah. Biayanya, mencapai antara US$ 6.000 sampai US$ 8.000 (Rp82 juta- Rp110 juta),  sedangkan prosedur ThermiVa non-invasif biayanya mencapai US$ 3.000 (Rp41 juta) untuk tiga sesi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya