Menikmati Budaya Gypsi Laut Lewat Festival Bajo di Morowali

Konferensi pers Festival Bajo Pasakayyang 2015.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id
Masuk Gua Kampret, Raline Shah Berbusana Calvin Stone
- Keindahan alam Indonesia memang tidak diragukan lagi. Berbagai kota yang tersebar di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing, dari suku, bahasa, hingga budaya.

VIDEO: Teluk di Gorontalo Diserbu Turis yang Ingin Lihat Hiu
Salah satunya Suku Bajo yang dikenal sebagai suku pengembara, nelayan tanggung, dan sebagian hidupnya berkaitan dengan laut. Suku yang disebut sebagai Gypsi Laut ini selalu menghargai tradisi turun temurun dan mereka banyak mendiami Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

10 Daerah Wisata Indonesia yang Gencar Dipromosikan
Keunikan budaya khas Suku Bajo ini telah menjadi daya tarik tersendiri dan belum banyak diketahui masyarakat luas. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Morowali bersama Kementerian Pariwisata mengadakan Festival Bajo Pasakayyang 2015.

"Festival Bajo Pasakayyang 2015 ini adalah event yang sangat strategis. Sebab, dapat menjadikan Kabupaten Morowali menjadi destinasi wisata berbasis alam dan budaya," ujar S.U. Marundtuh selaku wakil bupati Morowali saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, 4 November 2015.

Hal ini juga disambut positif oleh Kementerian Pariwisata agar festival ini dapat menjadi agenda rutin untuk menarik banyak wisatawan. Selain itu, sangat diharapkan kepada masyarakat setempat untuk berpartisipasi dalam menjual beragam cinderamata selama festival berlangsung.

"Saya berharap kepada Pemkab Morowali untuk melibatkan masyarakat sebanyak mungkin dalam festival tersebut. Untuk itu, perlu adanya penambahan pelatihan terhadap masyarakat agar siap menerima wisatawan domestik maupun mancanegara," ujar Rizki Handayani, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata saat ditemui pada waktu yang sama.

Dia menambahkan, bukan hal mudah untuk memelihara tradisi salah satu suku dengan karakteristik unik di tengah kemajuan zaman. Untuk itu, pemerintah harus mampu menggali keunikan budaya Suku Bajo, sebagai salah satu modal utama dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia.

Festival yang akan berlangsung 21 November 2015 itu, nantinya akan dibuka dengan Festival Budaya Bajo. Kemudian, akan dilanjut dengan upaya pemecahan rekor, festival kuliner, fashion show, drama theater, dan pertunjukan musik.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya