Jokowi Minta Hitung Cermat Soal Pencabutan Subsidi Listrik

Presiden Jokowi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk melakukan kalkulasi dari pencabutan subsidi listrik. Dalam rapat terbatas mengenai tarif dasar listrik, di Kantor Presiden, Jokowi meminta agar ada rekonsiliasi antara pengguna listrik 450 watt dan 900 watt.

"Dengan data keluarga miskin dan rentan miskin, langkah rekonsilisasi data ini penting agar kebijakan subsidi listrik benar-benar tepat sasaran," jelas Jokowi, Rabu 4 November 2015. Kalkulasi pengalihan subsidi listrik, juga perlu dilakukan. Sehingga nantinya, dampak negatif bagi rakyat bisa diminimalisasi.

"Saya juga minta menteri ESDM dan PLN mengkalkulasi pilihan pengalihan subsidi ini agar dampak pengalihan subsidi ini nantinya bisa kita kurangi sebesar-besarnya," jelas Jokowi.

Jokowi mengingatkan kembali bahwa paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sudah memberikan diskon pada industri untuk penggunaan listrik malam hari. Diskon yang diberikan mencapai 30 persen.

"Yang ini hati-hati tolong dilihat di lapangan, karena data yang saya punya banyak usaha mikro yang masuk dalam lingkup ini," kata dia.

Jokowi yakin, ada UMKM di desa-desa seperti yang hanya memiliki mesin jahit dua saja, tapi mereka juga memerlukan subsidi.

Presiden tidak ingin, subsidi yang diberikan untuk industri sebesar 30 persen itu, justri tidak dirasakan oleh UMKM seperti ini.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
"Jangan sampai timbul anggapan kita memberikan bantuan insentif pada usaha besar dengan diskon di malam hari dan justru kita mencabut subsidi untuk UMKM yang ada di kampung dan desa," tutur Jokowi. (ren)
Pekerja memasang kawat baja sebelum pengujian tower transmisi listrik milik PLN. Foto ilustrasi

34 Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak, Negara Merugi

Sari 34 proyek ada 12 proyek tidak bisa berlanjut.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016