Audit Forensik Petral, Pertamina Temukan Banyak Kebocoran

Gedung Pertamina Lapangan Banteng
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Selidiki Kasus Petral, KPK Minta Bantuan Pertamina
- PT Pertamina telah menuntaskan audit forensik terhadap anak usahanya, Pertamina Energy Trading Limited (Petral) Group, terhitung sejak 1 Juli hingga 30 Oktober 2015.

Audit Petral Dinilai Hanya Pencitraan Pemerintah

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soejipto, mengatakan, perseroan telah menemukan sejumlah hal anomali, yang mampu dijadikan referensi untuk perbaikan sistem baru pengadaan minyak dan produk oleh
Selidiki Petral, KPK Libatkan Ahli Hitung Kerugian Negara
Integrated Supply Chain (ISC) di kemudian hari.


Beberapa temuan ini, meliputi kebocoran informasi rahasia, inefisiensi rantai suplai, yang pada akhirnya meningkatkan risiko mahalnya harga minyak mentah, dan penunjukan yang dilakukan Petral terhadap salah satu penyedia jasa, Marine Service dan Inspektor.


"Laporan ini telah kami sampaikan kepada pemerintah. Laporan ini juga menjadi dasar bagi langkah perbaikan, khususnya dalam proses pengadaan minyak mentah," ujar Dwi dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 9 November 2015.


Soal kebocoran informasi, Dwi menjelaskan, tim forensik telah menemukan bukti bahwa anak usahanya telah membocorkan informasi mengenai patokan dan volume intensitas harga bahan bakar minyak (BBM). Temuan ini, berasal dari surat elektronik dan percakapan melalui media sosial.


Dengan adanya temuan ini, perusahaan minyak tersebut akan melakukan berbagai upaya perbaikan. Mulai dari perbaikan proses bisnis dalam pengadaan dan produk minyak, sampai dengan meningkatkan evaluasi terhadap para mitra penyedia minyak mentah.


"Kami juga berkomitmen untuk terus melakukan penguatan fungsi ISC melalui pembentukan komite pengawas dan juga pelaksanaan evaluasi kinerja setiap bulan," ungkapnya.


Proses likuidasi Petral Group, kata Dwi, baru akan bisa dilakukan pada triwulan II-2016. Sebab, ada beberapa tahapan yang belum terselesaikan. Mulai dari novasi (pembaruan utang) kontrak, penyelesaian utang piutang, sampai dengan pemindahan aset kepada Pertamina.


"Beberapa kegiatan itu masih berlangsung. Audit forensik sudah tuntas akhir bulan lalu. Kami sampaikan hasilnya kepada publik secara terbuka," kata Dwi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya