Sumber :
- Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
- Terkait persoalan sampah di Bekasi hingga ada intruksi dari Presiden, menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah diselesaikan bukan diributkan.
"Bisa tidak kita menyelesaikan masalah tanpa ribut-ribut, itu yang saya heran, sekarang ini ada menyelesaikan masalah dengan ribut. Kalau sampah itu, tidak perlu ada berdebat, semua orang tahu sampah harus dikelola dan dibersihkan tidak boleh menjadi pengganggu masyarakat," ujarnya di Senayan, Selasa 10 November 2015.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Menurut Fahri, itulah kekeliruan Ahok, dia lupa dia memimpin Ibukota, dan Ibukota adalah tempat semua pejabat paling penting di republik ini mengambil keputusan-keputusan besar. Seharusnya figur Gubernur Jakarta adalah figur rekonsiliatif, dimana harus dekat dengan semua orang. “Dia harus baik dengan semua orang, dia harus silahturahim tidak saja dengan Presiden tapi ke DPR," tegasnya.
Ia menuturkan, misalnya kalo Ahok memerlukan infrastruktur untuk membangun pengelolaan sampah yang lebih besar, dia harus minta APBN, karena APBD DKI tidak sampai Rp100 triliun.
"Harusnya itu pendekatan yang dilakukan, bukan kita salahkan si ini salahkan si itu," katanya.
Halaman Selanjutnya
Ia menuturkan, misalnya kalo Ahok memerlukan infrastruktur untuk membangun pengelolaan sampah yang lebih besar, dia harus minta APBN, karena APBD DKI tidak sampai Rp100 triliun.