Kemendag Sebut Gabung TPP Dorong Kemajuan Industri RI

Ilustrasi perdagangan dengan AS.
Sumber :
  • BBC
VIVA.co.id
Tiap Tahun, USD18,7 Miliar Devisa Ekspor Indonesia Menguap
- Inisiatif Presiden Joko Widodo bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP), atau pakta perdagangan bebas antar negara Asia Pasifik masih menjadi menjadi polemik di dalam negeri.

Indonesia Makin Tertinggal di Era Perdagangan Bebas

Kementerian Perdagangan menyatakan, jika Indonesia jadi bergabung dengan TPP, akan banyak manfaat yang diperoleh Indonesia, salah satunya untuk kemajuan Industri tanah air. Padahal, sebelumnya Kementerian Perindustrian secara tegas menyatakan Indonesia belum siap bergabung dengan TPP.
Hadapi Perdagangan Bebas Eropa, RI Kurang Berani


"Bergabungnya Indonesia ke dalam keanggotaan TPP akan membuat industri nasional semakin lincah dalam mengalihkan pasar ekspornya, terutama ketika pasar dalam negeri sedang loyo akibat melemahnya kondisi ekonomi global," kata Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu 11 November 2015.


Apalagi, tahun ini permintaan industri nasional sudah turun 50 persen. Produksi manufaktur Indonesia mengalami kelebihan suplai karena merosotnya daya beli pasar. Ditambah, produk tersebut sulit dijual di pasar ekspor karena batasan-batasan di negara tujuan.


"Kalau ada TPP, kita bisa amankan penurunan ini, kita alihkan ke anggota TPP, jangan sampai kelebihan suplai tidak ada gantinya," katanya.


Sebagai informasi, TPP akan menciptakan blok ekonomi dengan mengurangi halangan tarif di kalangan 12 negara anggota, yang diperkirakan mencakup 40 persen perekonomian dunia.


Saat ini selain Amerika Serikat dan Jepang, negara lain yang tergabung dalam TPP adalah Australia, Brunei Darusalam, Kanada, Cile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya