Menteri Rini Ingin Maskapai Merpati Dikelola Swasta

Demo Pegawai Merpati Nusantara Airlines
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana  menerbangkan kembali maskapai penerbangan Merpati Nusantara Airlines. Namun Menteri BUMN Rini Soemarno ingin agar maskapai pelat merah ini dilepas kepada pihak swasta.

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Menurut dia, keinginan melepas Merpati kepada investor karena saat ini pemerintah telah memiliki perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang penerbangan. Misalnya, PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Tbk., anak usaha Garuda, Citilink Indonesia, dan anak usaha PT Pertamina (Persero), Pelita Air.

"Kami melihat lebih baik Merpati diambil pihak swasta saja," kata Rini usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja ke kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban, Jawa Timur, Rabu 11 November 2015.
Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

Rini  mengatakan, saat ini Kementerian BUMN tengah merampungkan dua hal. Pertama, menyangkut semua kewajiban pembayaran tunggakan Merpati, termasuk gaji karyawan.
Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Sekadar informasi, total tunggakan Merpati mencapai Rp1,4 triliun, termasuk tunggakan pembayaran hak-hak karyawan maskapai ini mencapai Rp300 miliar. Dia mengharapkan akhir tahun ini pembayaran hak-hak karyawan rampung.

"Tentunya kami melihat kemungkinan akan ada yang membeli atau apakah akhirnya harus dilikuidasi total. Ini terus dicoba," kata Rini.

Terkait tentang tunggakan utang Merpati sebesar Rp1,4 triliun, Rini mengatakan utang tersebut otomatis menjadi kewajiban investor yang membeli Merpati.

"Kalau tidak ada, kami harus likuidasi. Kami harus melihat aset yang ada saja. Tidak lebih dari itu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya