Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pasar modal Indonesia menjadi sumber utama pendanaan proyek infrastruktur yang sedang digarap pemerintah.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad, mengatakan, proyek infrastruktur membutuhkan pembiayaan jangka panjang. Sayangnya, masih ada kesenjangan antara kebutuhan modal nasional jangka panjang dengan dana yang tersedia.
Baca Juga :
BEI Ajak 63 Emiten Gelar Investor Day 2016
Baca Juga :
OJK Ingin Indonesia Timur Melek Perbankan
Saat ini, kepemilikan saham Indonesia oleh asing masih mendominasi. Asing menguasai 65 persen saham nasional. Sekitar 37 persen obligasi pemerintah juga dimiliki oleh asing.
"Jika dibandingkan potensi kelas menengah yang berkembang hanya 0,3 persen (investor domestik) dari kelas menengah. Ini terbilang kecil dibandingkan negara tetangga di ASEAN," ucapnya.
Oleh karena itu, guna meningkatkan jumlah investor, OJK terus menggalangkan sosialisasi dan edukasi manfaat pasar modal kepada masyarakat, dari mahasiswa, ibu rumah tangga, hingga karyawan.
Halaman Selanjutnya
"Jika dibandingkan potensi kelas menengah yang berkembang hanya 0,3 persen (investor domestik) dari kelas menengah. Ini terbilang kecil dibandingkan negara tetangga di ASEAN," ucapnya.