Curhat Nelayan Malang ke Menteri Susi

Pantauan VIVA.co.id, menteri yang sedang berada di ruang istirahat pun terlihat duduk satu meja dengan kepala desa setempat dan tokoh masyarakat. "itu kades saya sudah menyampaikan kesulitan kami," katanya.

Nelayan menyiapkan segala dokumen yang berisi kronologis dan ringkasan upaya yang nelayan lakukan dan sudah diinformasikan kepada pemerintah Kabupaten Malang hingga Provinsi Jawa Timur. 

"TPI kami ini direnovasi, tetapi tanpa sosialisasi dan informasi apa pun. Di dalam, TPI dibangun meja panjang, itu malah menyulitkan nelayan. Sudah dua minggu ini, kami menimbang dan menjual ikan di bawah terob (tenda) sementara di depan TPI," katanya.

Bangunan TPI terlihat sedang direnovasi. Kegiatan pembangunan masih berlangsung di TPI seluas lapangan basket itu. Di dalam ruangan ada beberapa bangunan menyerupai meja panjang yang terbuat dari batu bata dan semen. 

Tingginya, sekitar 30 sentimeter dengan dimensi panjang sekitar lima meter dan lebar sekitar dua meter.

"Meja itu malah membuat sulit nelayan. Kami sudah mengajukan penolakan dan kesulitan ini secara tertulis, tetapi tidak ada tanggapan dari pemerintah. Katanya itu proyek dari provinsi," katanya.

KUD yang beranggotakan sekitar 157 nelayan itu berharap, tuntutan mereka yang didengar langsung oleh menteri akan segera dipenuhi. Mereka berharap, ada TPI baru yang dibangun untuk memudahkan kerja nelayan.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Malang Nasri Abdul Wahid menyebut renovasi itu sebenarnya ditujukan untuk meningkatkan kualitas ikan hasil tangkapan nelayan. Selama ini, TPI di Sendang Biru populer sebagai salah satu penghasil tuna yang diekspor ke pasar luar negeri. 

Pembangunan meja diharapkan mencegah ikan untuk bersentuhan dengan lantai TPI yang kotor, sehingga rentan terpapar bakteri. "Itu sebenarnya untuk mencegah agar ikan lebih bersih dan tidak kena bakteri," katanya. (asp)