Ini Alasan Incar Properti di Bekasi

Ilustrasi pembangunan rumah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Tata Ruang Pemda Bantu Jaga Harga Rumah Murah
- Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Traghanda, mengatakan Bekasi, Jawa Barat, menyimpan potensi kenaikan harga properti yang lebih tinggi, dibandingkan wilayah lain di Jabodetabek.

Mekanisme Pasar Kerek Kenaikan Harga Rumah Murah
"Menyusul, beberapa rencana infrastruktur yang mulai dibenahi dan beberapa ruas tol akan segera dikerjakan," kata Ali, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa 17 November 2015.

Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
Dia menjelaskan, hal yang paling menonjol dari posisi Bekasi, adalah aksesibilitas yang ada belum sepenuhnya terkoneksi antara poros Timur antara Jakarta dengan Bekasi.

"Hal berbeda yang terjadi di Tangerang dan Bogor, yang relatif sudah terkoneksi jaringan tol," tuturnya.

Dia menjelaskan, aksesibilitas yang mengarah dari Cikampek dan Bekasi, masih berkumpul di daerah Cawang, dengan bukaan tol yang ada di sana. 

Menurutnya, akses ke arah Bandara Soekarno-Hatta belum dapat secara langsung menghubungkan wilayah Jakarta Timur, selain akses tol melalui Cawang dan JORR II. Akibatnya, kemacetan tidak terurai merata ke semua wilayah.

Ali melanjutkan, salah satu yang diperkirakan dapat menjadi trigger percepatan pertumbuhan di wilayah Jakarta Timur dan Bekasi, adalah jalan akses Tanjung Priok, yang direncanakan sebagai bagian dari jaringan tol Jabodetabek yang terkoneksi dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR), tol pelabuhan (harbour toll road), serta tol dalam kota yang juga akan terkoneksi di seksi E-1 dengan jalan tol Cibitung–Cilincing yang merupakan bagian dari JORR II.

Dia memaparkan, beberapa faktor yang berpotensi menjadi pelopor kebangkitan setelah melambatnya siklus properti saat ini, di antaranya perkembangan pertumbuhan ekonomi dan rencana pembangunan infastruktur di lapangan.

"Kota seperti Bekasi, Medan, Batam, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan Manado, menunggu momentum yang ada," jelasnya.

Dia menambahkan, secara umum diperkirakan pada semester dua tahun depan, pasar properti akan bergerak naik. Namun, tidak setinggi pada saat periode booming properti pada 2009-2012. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya