Gerhana Matahari Total 2016, Indonesia Jadi Wisata Peneliti

Sumber :
  • ANTARA/Noveradika

VIVA.co.id - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan siap menyambut fenomena langka gerhana matahari total pada tahun depan.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, mengatakan Indonesia siap menyambut gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu, 9 Maret 2016.

Gerhana tersebut diprediksi akan terjadi di 10 provinsi, yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Hal tersebut disampaikan dalam seminar nasional menyongsong gerhana matahari total 2016 di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, akhir pekan lalu.

Lapan Beri Tips Lihat Fenomena Langka di Langit Besok

Seminar ini merupakan rangkaian Pekan Raya Fisika 2015 bertema Menembus Batas Cakrawala yang berlangsung pada 7-14 November 2015. Seminar diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Fisika Fakultas MIPA Universitas Tadulako.

"Gerhana matahari total pada 2016 merupakan kejadian langka sehingga sangat menarik bagi para peneliti serta masyarakat umum," kata Thomas dikutip dari situs Lapan, Selasa, 17 November 2015.

Pria jebolan doktor Kyoto University, Jepang, itu mengatakan kesiapan Lapan dalam menghadapi Gerhana Matahari Total 2016 adalah mengoordinasikan kegiatan penelitian, edukasi publik, dan menjadi mitra pemerintah daerah dalam mendorong wisata daerah.

Euforia Gerhana Matahari Total

"Peneliti Lapan bekerja sama dengan peneliti NASA akan melakukan penelitian di Maluku Utara," kata dia dalam pesan pendek kepada VIVA.co.id.

Thomas mengatakan, terdapat dua jenis gerhana, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana bulan terjadi ketika piringan bulan masuk dalam bayang-bayang bumi. Sementara itu, gerhana matahari terjadi ketika piringan bulan menutupi sebagian atau seluruh piringan matahari. Gerhana matahari dapat dibedakan, yaitu gerhana matahari total, cincin, dan sebagian.

Thomas mengatakan kejadian fenomena alam langka itu tidak akan membahayakan bagi yang menyaksikan.

Dia mengatakan, untuk mengamati gerhana matahari memerlukan cara tertentu agar aman. Thomas menyarankan untuk menggunakan kacamata matahari yang dilapisi filter khusus matahari. Hal ini untuk mencegah kerusakan mata jika mengamati secara langsung tanpa alat bantuan.

Kapan Gerhana Matahari Total Terjadi Lagi di lndonesia?
Satelit Proba-V

Indonesia Berambisi Bangun Bandara Antariksa

Ada 3 lokasi terkait pembangunan bandar antariksa.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016