Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
- Wakil Ketua DPR RI mengaku dirinya belum mendengar percakapan yang dilaporkan Menteri ESDM. Namun sedikit kaget soal nama Ketua DPR disangkutkan dalam hal Ini.
"Kok bisa ada perusahaan asing merekam seorang pimpinan lembaga negara di Indonesia, lalu itu dibocorkan menjadi opini publik dan bekerja sama dengan seorang Menteri, menggunakan data itu?," ujarnya, di Senayan, Selasa 17 November 2015.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Lebih lanjut dijelaskan, memang beredar transkrip tersebut, tapi itu tidak bisa dijadikan dasar.
"Saya ingin mendengar rekamannya, dan saya terus terang luar biasa kok bisa ada operasi seperti ini. Perusahaan-perusahaan asing ini apa maksudnya? sehingga percakapan di ruang tertutup itu betul-betul menjadi sasaran mereka, karena saya taunya percakapan itu tidak terjadi di gedung formil, saya dengarnya itu bukan di kantor freeport bukan juga di kantor DPR," katanya.
Halaman Selanjutnya
"Saya ingin mendengar rekamannya, dan saya terus terang luar biasa kok bisa ada operasi seperti ini. Perusahaan-perusahaan asing ini apa maksudnya? sehingga percakapan di ruang tertutup itu betul-betul menjadi sasaran mereka, karena saya taunya percakapan itu tidak terjadi di gedung formil, saya dengarnya itu bukan di kantor freeport bukan juga di kantor DPR," katanya.