Kebutuhan Perumahan Tinggi, Bekasi Bangun Hunian Vertikal

Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Di tengah laju pertumbuhan pembangunannya, dengan tingkat pertambahan penduduk 3,6 persen per tahun saat ini, kebutuhan perumahan di Bekasi semakin tinggi. Hunian vertikal menjadi salah satu solusi untuk mengimbangi tingginya kebutuhan itu dan terbatasnya lahan.

Kepala Dinas Tata Kota Pemerintah Kota Bekasi, Koswara mengatakan, dengan tingginya kebutuhan hunian saat ini, lahan yang diperuntukkan untuk hunian vertikal mencapai 9500-an hektare (Ha). Sementara sisanya seluas 1700-an hektar lahan untuk perumahan (landed house).

Pengembang Malaysia Garap Properti di Maja Rp11,29 Triliun

“Dalam aturan tata ruang wilayah kami, ada wilayah-wilayah yang memang kami prioritaskan untuk vertikal dan untuk rumah tapak. Untuk wilayah utara atau pusat kota kami arahkan untuk vertikal,” ujar Koswara di Jakarta, Kamis 19 November 2015.

Koswara mengakui, selama lima tahun belakangan ini pertumbuhan properti di Kota Bekasi melaju sangat cepat. Hal itu dibuktikan dengan sengitnya persaingan dari 29 proyek apartemen dan lebih dari 50 ribu proyek perumahan di kawasan itu.

Untuk itulah, lanjut Koswara, ia mensyaratkan para pengembang properti yang hendak membangun hunian di Kota Bekasi minimal memiliki lahan seluas 5.000 meter persegi (m2). Selain itu, para pengembang wajib menyediakan 30 persen dari lahan tersebut untuk ruang terbuka hijau (RTH).

“Syarat RTH 30 persen kami wajibkan untuk pengembang apartemen, sedangkan pengembang yang menggarap proyek terpadu kami wajibkan 20 persen RTH,” ucap Koswara.

Sementara, Senior Vise President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, Suryanti Agusniar, mengakui, ada 26 pengembang hunian vertikal yang proyeknya sedang dibiayai BTN di Bekasi, terutama di Cikarang.

“80 persen itu kami yang biayai,” ujar Suryanti.

Sinar Mas Land Akan Bangun Hunian Elit di Batam

Perencanaan kota

Head of Research PT Property Connection Indonesia, Anton Sitorus, mengatakan ke depan pemerintah kota Bekasi harus lebih fokus pada perencanaan tata kotanya. Menurutnya, pengembangan kota semestinya tidak semata untuk bangunan tinggi (highrise), melainkan juga mendorong terbangunnya bangunan rendah (lowrise) dan bangunan menengah (midrise).

"Perkembangan properti itu bukan cuma di Jakarta, tapi juga beberapa daerah lain di sekitarnya yang bisa mendorong kemajuan Jakarta itu sendiri. Terkait Bekasi, saya tak lihat banyak bedanya dengan kota lainnya (di Jabodetabek). Bahkan, secara infrastruktur, saya pikir Bekasi-lah yang paling diuntungkan," kata Anton.

Untuk itulah, lanjut Anton, dia menyarankan kepada Pemerintah Kota Bekasi, agar perencanaan pembangunan highrise di kawasan penyangga harus lebih berhati-hati.

"Ada efek sosial dari pembangunan high rise yang berlebihan, terutama akibat perencanaannya yang tidak benar, yang pada akhirnya membawa efek negatif yang juga jelek pada sektor ekonominya," ujarnya.

Seorang wanita di suatu pameran properti di Jakarta beberapa waktu lalu.

Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru

Bidik kalangan menengah atas dan eksekutif muda.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016