Sumber :
- Antara/ Ujang Zaelani
VIVA.co.id
- Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin menilai semakin terang benderang setelah MKD menerima rekaman pembicaraan pertemuan antara Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR dan Riza Chalid .
"Menarik kita simak, Maroef adalah Jenderal bintang dua yang malang melintang di dunia intelejen, jabatan terakhirnya adalah Wakil Kepala BIN. Sebagai mantan Wakil Kepala BIN pasti ada alasan mengapa pertemuan itu harus direkam, karena dianggap ada permintaan yang tidak wajar," ujarnya, di Jakarta, Kamis 19 November 2015.
Baca Juga :
Banggar DPR: Target Tax Amnesty Terlalu Ambisius
Baca Juga :
Komisi XI: Postur APBN-P 2016 Tidak Kredibel
Lebih lanjut dijelaskan, karena ini sudah menjadi pembicaraan seru di publik bahkan di ranah internasional, sementara jabatan Ketua DPR adalah jabatan terhormat dan menjadi lambang kehormatan DPR, bahkan menjadi lambang kehormatan rakyat dan negara.
"Saya sarankan Setya Novanto mengundurkan diri secara terhormat. Tetap bertahan dengan berbagai macam argumentasi juga akan sia-sia, karena rakyat sudah menganggapnya tidak terhormat lagi, bahkan dengan terus mempertahankan jabatannya maka seluruh institusi DPR akan tercemar. Sekali lagi , menjadi sebuah kehormatan bila dengan ikhlas mengundurkan diri," kata TB Hasanuddin.
Halaman Selanjutnya
"Saya sarankan Setya Novanto mengundurkan diri secara terhormat. Tetap bertahan dengan berbagai macam argumentasi juga akan sia-sia, karena rakyat sudah menganggapnya tidak terhormat lagi, bahkan dengan terus mempertahankan jabatannya maka seluruh institusi DPR akan tercemar. Sekali lagi , menjadi sebuah kehormatan bila dengan ikhlas mengundurkan diri," kata TB Hasanuddin.