Tertekan Dolar AS, Harga Minyak Melemah

Ilustrasi/Pekerja di tempat pengeboran minyak dan gas.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, karena terbebani oleh menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mitra dagang utamanya. 

Dilansir CNBC, Senin, 23 November 2015, penguatan kurs mata uang dolar AS menyebabkan harga komoditas tidak bergairah, karena menjadi kurang terjangkau bagi mata uang lain.

Minyak AS alias WTI ditutup pada level US$40,39 per barel, atau turun 15 sen (0,4 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. 

"Ada berbagai upaya pedagang, tetapi nampaknya harga minyak WTI memang tidak mampu menguat," kata Gene McGillian, Analis Senior Tradition Energy.
Pasokan Berlebih Tekan Harga Minyak

Padahal, data mingguan terbaru seharusnya bisa mendukung kenaikan harga minyak. Pekan lalu, jumlah rig pengeboran aktif di AS turun 10 rig.
Blok Cepu Tokcer, Produksi Minyak Pertamina Meningkat

Harga minyak WTI untuk pengiriman Desember tak bergerak jauh dari level US$40 per barel, hal ini menunjukkan keengganan pedagang untuk menawarkan harga minyak lebih tinggi ke konsumen. (ren)
Wall Street Terpuruk Diselimuti Kekhawatiran Resesi Global
 Rig minyak

Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah

Tren ini terjadi jelang pertemuan rutin OPEC di Aljazair bulan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016