Sukses di Film, Salman Aristo Juga Eksis di Band Indie

Salman Aristo
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lutfi Dwi Pujiastuti
VIVA.co.id -
Setelah sebelumnya sukses mengeluarkan mini album bertajuk Postcriptum, belum lama ini, grup band indie SiLENTiUM kembali menunjukkan eksistensinya lewat mini album baru bertajuk "Bedeng". Di mini album ini, ada tujuh lagu yang diperdengarkan, salah satunya menjadi
original soundtrack
film
"Ayat-Ayat Adinda",
Di Atas Cahaya.


Meski tak dipromosikan secara besar-besaran, SiLENTiUM hingga kini masih bisa eksis di dunia musik. Bahkan, meski mini album baru dirilis beberapa waktu lalu, respons masyarakat cukup menggembirakan.


Sebagai basis dari band ini, Salman Aristo, yang juga sukses menjadi penulis skenario film yakin, grup band miliknya yang dipopulerkan bersama Bentar (drummer), Anggy (gitaris), Zainal/Zen (gitaris), dan Cjc (vokalis) tak akan tergerus dengan genre musik lainnya yang mengikuti tren pasar.


Diakui Aris, sapaan Salman Aristo, meski semakin banyak musisi yang tenar lewat lagu-lagunya yang penuh sensasi, ia tetap yakin band indie bisa tetap diterima masyarakat.


"Dulu kami memang ambisi hidup dari musik. Tapi sekarang, kami kumpul kembali, namun bukan karena ambisi itu. Lewat musik, kami cuma jadi corong, tempat curhat," ujarnya saat berbincang dengan
VIVA.co.id
, Senin, 23 November 2015.


Walaupun memiliki tujuan yang sederhana, tujuh lagunya di mini album baru (
Di Atas Cahaya, Lagu Pemberani, Menuju Kehancuran, Perspektif, Mayoritas Diam, Siklus, Membela Kerja
), sudah mulai dijual di iTunes.


"Belum lama ini ada juga distributor digital asal Inggris yang
ngajak
rekaman juga. Nanti bakal ada di ratusan toko digital lainnya, karena dijanjikan di kontraknya begitu," ujarnya.


Ke depan, ia berharap, grup bandnya bisa tetap eksis. "Musik Indonesia di jalur
mainstream
kalah dengan jalur indie. Kami bicara di area yang beda, kami ada di jalur indie," katanya.

Agung Sedayu Lengkapi PIK 2 dengan Taman Doa Lady of Akita Senilai hingga Rp 250 M
Suasana di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). (foto ilustrasi)

Percakapan Terakhir Mahasiswa STIP dan Senior Sebelum Dianiaya

Polisi mengungkap motif penganiayaan terhadap Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa di Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, hingga tewas dianiaya seniornya.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024