Siapkan Puluhan Miliar, Sucofindo Hadapi MEA

Kepadatan Kawasan Ibukota Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN
- Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dalam hitungan minggu. Tidak hanya pemerintah, persiapan untuk menghadapi perdagangan bebas antar negara tersebut juga dilakukan oleh perusahaan dalam negeri.

Industri Makanan Kemasan Jawara di ASEAN
Direktur Utama PT Sucofindo, Bachder Djohan Budi, mengatakan perseroan saat ini tengah mempersiapkan diri untuk melakukan investasi dalam rangka meningkatkan teknologi dan layanan terbaru. Tak tanggung-tanggung, dana investasi yang akan digelontorkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut mencapai Rp43,72 miliar.

Bersaing di MEA, Koperasi Jadi Solusi Pengusaha Kecil
"Kami harap, investasi ini mampu tingkatkan daya saing perusahaan dalam meningkatkan bisnis yang menerapkan sistem dan teknologi terbaru dalam layanan jasa pemastian," ujar Bachder di Jakarta, Kamis 3 Desember 2015.

Bachder mengungkapkan, teknologi yang akan dikembangkan peryama adalah Unmaned Aerial Vehicle (UAV), dengan total nilai investasi sebesar Rp3,7 miliar. Nantinya, teknologi ini mampu digunakan di sektor aglikultur, pertambangan, minyak dan gas, serta properti dan kehutanan.

Kedua, lanjut dia, yakni menyediakan jasa layanan survey and seismic data acquistion, dengan total nila investasi sebesar US$2,9 juta. Selain meningkatkan ketahanan energi nasional, teknologi ini dianggap menjadi salah satu cara untuk mencari sumber baru minyak dan gas.

"Layanan ini akan sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk melakukan peningkatan nilai tambah produk pertambangan," kata dia.

Di samping itu, Bachder menjelaskan, akan berupaya membantu pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah untuk produk-produk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Apalagi, perseroan saat ini juga tengah melakukan investasi di sektor peralatan CPO.

"Dengan seluruh investasi yang dilakukan, saya berharap mampu meningkatkan daya saing Sucifindo, baik di Indonesia, atau di MEA nanti," ungkapnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya