Demi Penumpang Aman, Uber Sembunyikan Nomor Ponsel

Uber buka kantor di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id - Belakangan banyak sekali kasus yang menimpa para penumpang yang menggunakan aplikasi layanan pemesanan kendaraan secara online. Diketahui secara otomatis nomor telepon penumpang akan diketahui oleh pengemudi.
 
Hal itu pun menuai kritikan dan saran bagaimana agar aplikasi pemesanan kendaraan secara online menyembunyikan nomor telepon sang pengguna.
 
Platform aplikasi pemesanan kendaraan, Uber pun menjawab permintaan tersebut. Mulai akhir tahun ini, platform tersebut akan menyiapkan fitur yang mereka namai dengan anonymous phone.
 
“Kami berharap akhir bulan ini sudah bisa diterapkan fiturnya atau paling lambat awal 2016,” ujar Head of Global Trust Uber, Bhav Bhasin, di kantor Uber, Gedung UOB Plaza, Jakarta Pusat, Senin, 14 November 2015.
 
Bhav pun menjelaskan sistem kerja dari anonymous phone tersebut. Uber akan bekerja sama dengan operator seluler di Indonesia untuk mendapatkan sebuah serial nomor unik. Kemudian, nomor itulah nantinya yang muncul ketika pengemudi dan penumpang saling menghubungi.
 
Kemudian, setelah penumpang sampai tujuan, maka Uber akan mengatur dalam beberapa menit agar hubungan si pengemudi dan penumpang terputus, hingga mereka tidak bisa untuk saling menghubungi.
 
“Pada dasarnya, anonymous phone ini, kami bisa mengaturnya sedemikian rupa, apakah lima menit ke depan, seperti kasus, Anda ketinggalan sesuatu di dalam kendaraannya. Tetapi pada dasarnya, driver tidak akan pernah bisa melihat nomor Anda sampai kapan pun," kata Bhav.

Tren IT Tak Lagi Tersentralisasi

Bhav mengatakan, jika terjadi sesuatu, misalnya ada barang penumpang yang tertinggal, pengguna bisa menghubungi layanan Uber, yang akan membantu menghubungi pengemudi bersangkutan.

Fitur pengawasan
 
Lalu, terkait penjaminan saat penumpang berada dalam perjalanan, Bhav mengungkapkan, Uber telah menyediakan sebuah fitur yang memungkinkan penumpang untuk berbagi detail perjalanan dengan kerabat ataupun teman dekat.
 
Rute spesifik dan estimasi sampai waktu sampai tujuan bisa dilihat oleh orang yang dibagikan informasi tanpa harus mengunduh aplikasi.
 
Send status (sharing perjalanan), bisa dilakukan pengiriman pada lima kerabat dan teman dekat,” ucap Bhav.
 
Uber, kata Bhav, selalu mengawasi perjalanan pengemudi melalui GPS.
 
“Kami menggunakan GPS untuk menyimpan catatan rute perjalanan yang dilalui pengemudi agar kami dapat melakukan verifikasi rute yang paling efektif dan memberikan rasa aman bagi pengendara,” ujar Brav.
 
Selain itu, saat terjadi sesuatu kejadian yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan, juru bicara Uber, Karun Arya, menyatakan, pengemudi dan penumpang sudah terdaftar dalam asuransi.
 
“Asuransi, nilai minimum Rp25 juta untuk pengguna dan driver,” ujar Karun.

Mengapa Taksi Biasa Tak Bisa Lebih Murah daripada Uber
Ilustrasi taksi Uber

Masih Merugi, Uber 'Dicaplok' Didi Chuxing

Divisi Uber di China dimerger ke Didi Chuxing.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016