Ini 6 Tantangan BUMN Sebagai Agen Pembangunan

Ilustrasi pembangunan
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) punya dua peran, yaitu agen penciptaan nilai dan agen pembangunan. Sebagai agen pembangunan, tantangan utamanya adalah kesenjangan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro, memaparkan ada enam tantangan yang harus dihadapi BUMN. 

Hutama Karya Mohon Uang Muka Proyek Dikembalikan Jadi 20 Persen
"Tantangan yang pertama adalah pembangunan belum merata, sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan pemerataan kesejahteraan. Pada satu dekade ini, indeks gini ratio meningkat menjadi 0,43 persen," katanya dalam acara 'Reshaping, Sharpening, and Outlook BUMN 2016' di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 17 Desember 2015. 

Pihak kementerian pun mengharapkan, perusahaan pelat merah bisa berkontribusi terhadap pemerataan pembangunan.

Kedua, adalah tantangan di energi dan pangan. "Yang paling menyesakkan adalah ketergantungan kita terhadap impor," kata dia.

Menurut Aloysius, ketergantungan bidang pangan dan energi dari luar negeri membuat kedaulatan di dua sektor ini akan terhambat. Selain itu, impor pangan dan energi bisa menggerus devisa.

Tantangan yang ketiga adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam bersaing dengan negara-negara di kawasan. 

Bonus demografi ini tak hanya dilihat dari segi kuantitas, tapi juga dilihat dari kualitas. Produktivitas Indonesia kalah dari Thailand dan Vietnam.

"SDM kita di peringkat ketjuh atau kedelapan, hanya sedikit lebih baik di atas Laos," kata dia.

Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021