Ini Kata Perumnas Soal Kendala Program Sejuta Rumah

Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
Rusun Cup, Cara DKI Memanusiakan Mantan Pemukim Ilegal
- Ambisi pemerintah untuk membangun sejuta rumah pada tahun ini tampaknya sulit tercapai. Ada sejumlah kendala yang dihadapi pengembang dalam merealisasikan pembangunan sejuta rumah.

Menanti Pintu Gerbang Dunia di Kulonprogo
Direktur Utama Perum Perumnas, Himawan Arief Sugoto, mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Program Sejuta Rumah Melambat
"Kita sarannya agar mempercepat perizinan, harusnya dipercepat, karena cukup lama perizinannya. Ada yang keluarnya lebih dari setahun, itu yang menghambat. Karena, kalau mau cepat kejar sejuta rumah ya, paling efektif dengan bangun rumah susun," kata Himawan, saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 18 Desember 2015.

Ia mengatakan, kendala yang dihadapi adalah lahan-lahan yang tersedia hendaknya dapat disinergikan oleh pemerintah. Selain itu, pembangunan rusun dapat dioptimalkan untuk membangun sejuta rumah.

"Juga, perlu insentif yang lebih banyak untuk pembangunan rusun, karena kalau landed house (rumah tapak), lahan lama kelamaan cepat habis," kata dia.

Seperti diketahui sebelumnya, target sejuta rumah pemerintah pada tahun ini akan membangun sebanyak 603.516 untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 396.484 non MBR.

Namun, hingga 15 Desember 2015, Kementerian PUPR menyebut pembangunan sejuta baru mencapai 632 ribu unit rumah ,atau masih jauh dari target pembangunan sejuta rumah.

"Kalau kita fair, sebenarnya kita kan mulai pada tanggal 29 April 2015. Ini kan sebenarnya belum setahun, tetapi mengacu kepada tahun anggaran, maka kita beranggapan bahwa tahun 2015, kita akhiri dulu pada bulan desember ini. Kemudian, kita membuat program baru lagi sejuta rumah di tahun 2016," kata Direktur Jenderal Penyediaan Rumah, Syarif Burhanudin belum lama ini. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya