Pengangguran Masih Banyak, Pemerintah Dinilai Tak Maksimal

Para pekerja sibuk di suatu lokasi proyek infrastruktur di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id
- Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaaan mencatat, berdasarkan hasil pengukuran indeks pembangunan ketenagakerjaan 2015, secara nasional menunjukkan peningkatan, yakni dari 55,50 persen pada 2014 menjadi 55,73 persen pada tahun ini, atau masih dalam klasifikasi menengah ke bawah.

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Sugianto Sumas, Rabu 23 Desember 2015, mengatakan peningkatan yang kecil ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah dalam mendorong pembangunan ketenagakerjaan masih belum memuaskan.

"Ada dua dimensi yang masih sangat lemah, yaitu dimensi pendayagunaan dan dimensi perlindungan. Sedangkan dimensi pemerataan dan dimensi peningkatan kesejahteraan terus menguat," kata Sugiarto di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta.

Menurut dia, dengan adanya hasil ini, dinilai telah menunjukan pemerintah harus mendorong penciptaan dan perluasan kesempatan kerja agar dapat menyerap pengangguran serta meningkatkan jam kerja.
ILO: Tak Ada Alasan Perusahaan Tolak Penyandang Disabilitas

"Selain itu, pemerintah juga harus mencegah para penduduk usia sekolah masuk pasar kerja, karena terlalu dini masuk pasar kerja adalah langkah awal masuk ke dalam kemiskinan struktural atau kemiskinan yang sulit disembuhkan.
BPS: Upah Buruh Per Februari Naik

"Untuk itu, pemerintah juga harus mendoorong fungsi pengawasan di daerah untuk semakin giat meningkatkan jumlah perusahaan yang melaporkan ketenenagakerjaan sesuai UU No 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di perusahaan," ujarnya. (asp)
Robot Ancam Lapangan Kerja Manusia
Para konsumen penuhi suatu acara pesta diskon sepatu di Jakarta.

Tingkat Keyakinan Konsumen RI Menurun Tajam, Ungkap Survei

Prospek ketenagakerjaan merupakan pendorong utama penurunan itu.

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2016