29-12-1890: Pembantaian Suku Indian di Wounded Knee

Sumber :
  • REUTERS/Lunae Parracho

VIVA.co.id - Hari ini 125 tahun yang lalu, pemerintah AS membunuh 146 Sioux (penduduk asli Amerika, bangsa pertama orang-orang di Amerika Utara) di Wounded Knee, Pine Ridge, Dakota utara.

Semua bermula dari kekhawatiran pemerintah AS tentang meningkatnya pengaruh gerakan spiritual Ghost Dance di Pine Ridge. Gerakan spiritual ini mengajarkan bahwa Indian telah dikalahkan dan hanya terbatas menjadi pelayan karena mereka telah membuat marah para dewa dengan meninggalkan kebiasaan tradisional mereka. Saat itu banyak Sioux percaya bahwa jika mereka berlatih Ghost Dance (Tarian Arwah) dan menolak cara-cara orang kulit putih, para dewa akan menciptakan dunia kembali dan menghancurkan semua kafir, termasuk non-Indian.

Dikutip dari history.com, pada tanggal 15 Desember 1890, polisi  mencoba menangkap Sitting Bull, kepala Sioux yang terkenal. Polisi keliru karena menyangka Bull adalah penari utama Ghost Dance. Namun mereka tetap membunuhnya. Insiden ini menimbulkan kemarahan luar biasa dan meningkatkan ketegangan di Pine Ridge.

Pada tanggal 29 Desember, kavaleri militer ke tujuh dari Angkatan Darat AS mengepung sekelompok Ghost Dancer yang berada bawah pimpinan  Sioux Big Foot dekat perbatasan  Wounded Knee, meminta mereka menyerahkan diri dan menuntut agar mereka menyerahkan senjata.

Perkelahian antara pengikut Big Foot dan tentara AS pecah. Suara tembakan terdengar, meski tak jelas siapa yang lebih dulu menembak. Perkelahian itu diikuti pembantaian brutal. Diperkirakan 150 orang Indian tewas, sejumlah sejarawan bahkan menyebut angka dua kali lipatnya. Hampir setengah dari mereka yang tewas adalah perempuan dan anak-anak. Sementara dari militer AS, korban tewas berjumlah 25 orang.

Konflik di Wounded Knee awalnya disebut sebagai pertempuran, tetapi kenyataannya itu adalah pembantaian yang tragis. Dikelilingi oleh pasukan bersenjata berat, tidak mungkin kelompok Big Foot ini akan sengaja memulai perkelahian. Beberapa sejarawan berspekulasi bahwa tentara dari  Kavaleri ke tujuh sengaja membalas dendam atas kekalahan resimen di Little Bighorn pada tahun 1876. Apa pun motifnya, pembantaian itu mengakhiri gerakan Ghost Dance, dan itu adalah konfrontasi besar terakhir dalam perang mematikan Amerika terhadap orang  Indian asli.

Tahun 1973, Wounded Knee kembali dilanda konflik. Bulan Februari 1973, ketika situs itu diduduki selama 71 hari oleh kelompok AIM (Gerakan Indian Amerika) dan para pendukungnya. Kelompok ini menguasai Wounded Knee untuk memprotes perlakuan pemerintah AS pada penduduk asli Amerika. Saat pecah kerusuhan, dua Indian tewas, satu polisi federal terluka parah, dan belasan orang ditangkap.

 

Tebakan Beruang Putih 'Peramal' Soal Trump Benar
Gelombang Aksi Protes Terpilihnya Presiden AS Donald Trump.

Tanggapan Muslim di Afrika atas Menangnya Trump

Amerika Serikat sedang mengalami degradasi moral.

img_title
VIVA.co.id
12 November 2016