AS Jual Senjata ke Saudi Senilai US$1,15 miliar

Tank Abrams buatan AS.
Sumber :
  • Reuters/Ints Kalnins

VIVA.co.id - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui penjualan lebih dari 130 tank tempur Abrams, 20 kendaraan lapis baja, dan peralatan lainnya senilai US$1,15 miliar ke Arab Saudi.

Badan Kerja Sama Keamanan Kementerian Pertahanan AS yang mengimplementasikan penjualan senjata asing mengatakan bahwa, General Dynamics akan menjadi kontraktor utama yang bertanggung jawab untuk penjualan.

"Penjualan ini akan meningkatkan 'hubungan mesra' antara Royal Saudi Land Force (AD Saudi) dengan Angkatan Bersenjata AS. Selain itu, komitmen AS dengan Arab Saudi dalam bidang keamanan dan modernisasi angkatan bersenjata," tulis lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari situs Reuters, Rabu, 10 Agustus 2016.

Terkait hal ini, anggota Kongres AS yang tidak menyetujui penjualan alutsista (alat utama sistem persenjataan) tersebut memiliki waktu selama 30 hari untuk memblokir penjualan, meskipun tindakan tersebut jarang terjadi.

Salah satu Senator AS dari Connecticut, Chris Murphy, yang kritis menentang penjualan ke Arab Saudi mengatakan bahwa ia sangat prihatin dengan tingkat korban sipil yang tinggi di Yaman.

Seperti diketahui, Arab Saudi dan sebagian besar sekutu Teluk Arab turut campur tangan dalam perang saudaa di Yaman pada Maret 2015, setelah gerakan separatis Houthi mendorong pemerintahan Presiden Yaman ke pengasingan di Arab Saudi.

Amnesty International dan Human Rights Watch menyerukan kepada Majelis Umum PBB pada Juni lalu untuk menangguhkan Arab Saudi dari Dewan HAM PBB. Penangguhan sampai koalisi militer berhenti membunuh warga sipil di Yaman.

"Kampanye koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman telah menghancurkan warga sipil, dan AS harus menangguhkan penjualan senjata ke Arab Saudi," kata Kritine Beckerle, salah satu peneliti di Human Rights Watch. (ase)

Bagaimana Uni Emirat Arab Jadi Kekuatan Dominan di Timur Tengah
Ilustrasi Tentara Keamanan Negara SBU Ukraina

Menakar Kekuatan Militer Ukraina saat Diinvasi Rusia, Ini Datanya

Kekuatan militer Ukraina kalah besar dengan tentara aktif milik Rusia, dengan belanja militer yang tentunya lebih rendah dari Rusia.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2022