DPR: Tangkap Aktor Intelektual Pembuat Terompet Alquran

Produsen Terompet dari Alquran: Kami Kurang Pengawasan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Sodik Mudjahid minta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus pembuatan dan peredaran terompet yang terbuat dari sampul Alquran.

Terompet Benar-benar Kertas Alquran Ditemukan di Aceh

Pengusutan harus sampai tuntas menemukan aktor intelektualnya, mengingat peristiwa ini telah  berulang kali terjadi seperti kasus celana jeans dan kaus bertuliskan ayat suci Alquran, serta kasus sandal berlafaz Allah SWT yang terjadi beberapa bulan lalu.

Menurut Sodik, ketika kasus serupa muncul sekali, maka umat Islam dan masyarakat umum masih berpikir hal itu akibat kelalaian atau akibat keluguan para  pelaku. Tetapi, ketika peristiwa ini berulang terus, maka wajar jika diduga ada aktor atau skenario di balik rentetan pelecehan itu.

“Di zaman Orde Baru pekerjaan seperti ini sering dilakukan oleh Badan Koordinasi Inteligen Negara (Bakin) dengan tujuan terus menerus membangun konflik di masyarakat. Tujuannya agar masyarakat lemah dan pemerintah makin superior. Juga agar masyarakat tidak sempat berpikir apalagi mengkritisi perilaku pemerintah pada saat itu,” ujar Sodik, Selasa, 29 Desember 2015.

Ketika ditanya apakah hal itu sekarang masih mungkin dilakukan oleh aparat negara semisal Badan Intelijen Negara (BIN), Sodik menilai bisa-bisa saja.

“Bisa iya, karena polanya sama dan tokoh intelejen pemerintah sekarang, baik yang formal atau di belakang layar adalah murid langsung  dan generasi penerus tokoh intelijen zaman Orba. Bisa juga tidak, karena situasi Indonesia sudah berubah, sehingga sangat tidak bermanfaat jika kerja intelejen masih melakukan pola pola lama,” jelasnya.

Karena itulah, Sodik Mudjahid minta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Tidak hanya sebatas menangkap para produsen dan pengedar, tapi mengusut siapa aktor dan motifnya.

Percetakan Alquran Pesanan Kemenag Minta Maaf

Lebih lanjut Sodik Mudjajid mengatakan bahwa masa transisi menuju alam kebebasan  dan demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia berisiko sering munculnya konflik horizontal di masyarakat termasuk antar kelompok beragama.

“Jika aktor sesungguhnya yang sengaja membangun riak-riak konflik ini tidak ditemukan dan dihentikan, maka hal ini akan semakin menyuburkan dan menumbuhkembangkan konflik di masyarakat. Yang tentu tidak kita kehendaki karena akan menggangu perjalanan bangsa Indonesia ke depan yang sekarang tengah dijalani dengan tertatih tatih oleh negara dan  bangsa Indonesia,” tuturnya. (ase)

Pengurus Majelis Permusyarawatan Ulama Lhokseumawe, Aceh, menunjukkan contoh terompet berbahan baku kertas mushaf Alquran hasil temuan polisi pada Kamis dini hari, 31 Desember 2015.

Terompet Kertas Alquran Dikhawatirkan Picu Konflik

"Tolong hargai kerukunan antarumat beragama."

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2015