Pasokan Kurang, Picu Harga Pangan Melambung

Cabai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA.co.id - Melambungnya harga bahan pangan pasca Tahun Baru masih terus terjadi hingga kini. Pasokan yang berkurang disinyalir menjadi penyebabnya. 

Warga Jatuh Bangun Berebut Sembako Bantuan dari Presiden Jokowi

Sekretaris Jenderal Asosasi Pedagang Pasar Indonesia, Ngadiran, mengatakan bahwa tingginya harga bahan pangan ini terjadi sudah terjadi beberapa minggu yang lalu di seluruh Indonesia.

"Pasokannya saja yang kurang. Sudah tiga minggu," kata Ngadiran ketika dihubungi VIVA.co.id di Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.
Ban Pecah, Pesawat Pembawa Sembako di Papua Tergelincir

Dia mengatakan harga cabai kini bertengger di angka Rp40.000 per kilogram. Harga ini berlaku di semua jenis cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah keriting. Sebelumnya, harga cabai berada di kisaran Rp10.000 per kilogram.
Pembunuh Nenek Penjual Sembako Ditangkap, Ternyata Tetangganya

Harga bawang merah naik dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram, harga bawang putih naik dari Rp15.000 menjadi Rp25.000, dan telur ayam yang naik dari Rp18.000-Rp19.000 per kilogram menjadi Rp26.000-Rp28.000 per kilogram.

Sementara itu, harga ayam potong tetap berada di kisaran Rp33.000-Rp34.000 per kg dan harga beras medium ada di kisaran Rp8.500 per kilogram.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, Abdullah Mansuri, mengakui adanya kenaikan bahan pangan rata-rata 30 persen, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru lalu.

Biasanya, kata Abdullah, harga bahan pangan merangkak naik di H-3 Natal dan H-3 Tahun Baru dan turun saat H+3 Natal dan Tahun Baru. Dia pun mengatakan saat ini seharusnya harga bahan pangan sudah mulai turun.

"Harusnya ada penurunan, tapi suplai terhambat dan stok tidak banyak," kata Abdullah.

Menurut dia, kurangnya pasokan bahan pangan mendorong terjadinya panic buying di kalangan konsumen. Adapun kenaikan harga pangan tertinggi ada di daerah Jawa, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang.

"Kenaikannya paling tinggi, yaitu 35 persen-40 persen," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya