Sumber :
- www.google.com
VIVA.co.id
- PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan PT Bank DBS Indonesia merencanakan investasi bersama senilai Sin$100 juta guna meningkatkan layanan berbasis teknologi informasi (IT).
Menurut Presiden Direktur Manulife Indonesia, Chris Bendl, investasi bersama tersebut setara dengan Rp1 triliun. Investasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan peningkatan layanan digital dalam kurun 15 tahun ke depan.
Baca Juga :
Tiga Hadiah yang Luar Biasa di Hari Ibu
"Investasi Rp1 triliun itu merupakan investasi dari kedua pihak yang besarnya 50-50 yang bersifat kemitraan," tuturnya.
Chris mengungkapkan, rencana investasi bersama itu sekaligus untuk memanfaatkan rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia yang hanya sebesar 2,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Singapura yang penduduknya kecil sudah mencapai tujuh persen. Jadi, potensi di Indonesia sangat besar," katanya.
Selain itu, besarnya potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia juga didukung oleh peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah, pertumbuhan populasi kelas pekerja, kenaikan jumlah orang kaya, serta pertumbuhan pasar usaha kecil dan menengah (UKM).
Halaman Selanjutnya
"Investasi Rp1 triliun itu merupakan investasi dari kedua pihak yang besarnya 50-50 yang bersifat kemitraan," tuturnya.