Holding BUMN Tambang Ditarget Terbentuk Akhir 2016

Menteri BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan pembentukan induk usaha (holding) BUMN pertambangan akan terealisasi pada akhir 2016.

Konsolidasi usaha BUMN ini akan dikaji dalam suatu komite yang disebut Komite Konsolidasi BUMN Pertambangan, yang dibentuk pada tanggal 14 Desember 2015, melalui surat keputusan menteri.

Rini mengatakan, sesuai Keputusan Menteri BUMN tersebut, konsolidasi BUMN pertambangan harus selesai paling lambat dua tahun sejak dibentuk. 

"Ada yang minta tiga tahun, ada yang minta dua tahun, ya minimal kami targetkan akhir 2016 itu bentuknya seperti apa, sekarang sedang dipelajari secara menyeluruh, termasuk skemanya seperti apa," kata Rini di kantornya, Jakarta, Jumat 8 Januari 2016.

Ia menekankan, dengan adanya sinergi antara BUMN ini, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian finansial, tanpa didukung oleh Penyertaan Modal Negara (PMN) yang dianggarkan dalam APBN. 

Menanti Putusan The Fed, Harga Emas Kian Berkilau
"Kami ingin tekankanm bagaimana BUMN ini memiliki kemandirian finansial. Kalau mau ekspansi usaha, kita tidak tergantung, atau mengganggu APBN. Kalau bisa masuk ke pasar dengan pinjaman saja, kami kembangkan usaha berikutnya, sehingga sektor pertambangan makin kuat," kata dia. 

Menteri BUMN Masih Tertarik Beli Saham Newmont
Rini menekankan, agar nantinya perusahaan BUMN tambang dapat memproduksi produk mentah sampai ke produk yang telah bernilai tambah. 

Antam dan Inalum Kerja Sama Bangun Smelter
‎"Jadi, kenapa saya ingin membentuk komite ini, tujuannya adalah agar kita bisa mengolah produksi bahan baku kita menjadi produk akhir," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, ‎penandatanganan MoU sinergi dan penyatuan kekuatan BUMN Pertambangan‎ ini dilakukan antara PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero).

(asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya