Upaya Jokowi Dorong Pariwisata Tersandung Bom Sarinah

Starbuck Coffee Sarinah jadi sasaran bom
Sumber :
  • Bayu Januar
VIVA.co.id
- Dampak dari serangkaian teror yang terjadi di kawasan Sarinah, kemarin, diperkirakan panjang bagi sektor pariwisata. Upaya Presiden Joko Widodo yang ingin mendorong perekonomian melalui sektor pariwisata tampaknya sulit terwujud, minimal hingga semester I 2016. 

Dilansir dari CNBC, Jumat 15 Januari 2015, data World Travel & Tourism Council memperkirakan, travel dan pariwisata menyumbang 3,2 persen dari produk domestik bruto Indonesia (PDB) Indonesia pada 2014, dengan total kontribusinya sebesar 9,3 persen terhadap PDB. 

Sedangkan ANZ memperkirakan, teror bom itu bakal mencukur 0,25 persen proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini. Tahun ini, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen.

"Jumlah kunjungan turis asing telah tumbuh 7,19 persen tahun lalu, dan diperkirakan melambat tahun ini," kata dia. 
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini

Ekonom OCBC Bank Wellian Wiranto mengatakan, sektor pariwisata merupakan bidang ekonomi paling sensitif di antara yang lainya. Namun, karena Jakarta tidak merupakan magnet utama pariwisata di Indonesia seperti Bali, diperkirakan dampaknya tidak akan lama. 
Konsumsi Masyarakat Cenderung Melemah Walau Ekonomi Tumbuh

Selain itu, dia juga memperkirakan serangan bom menjadi salah satu pertimbangan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya, kemarin. BI Rate diturunkan BI 0,25 basis poin dari 7,50 menjadi 7,25 persen. 
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Membaik

"BI tahu bahwa serangan teroris tersebut akan memiliki sedikit dampak jangka panjang bagi perekonomian Indonesia," tambahnya. (asp)
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016