Tahun Lalu, 18 BUMN Masih Merugi

Menteri BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan, hingga saat ini masih ada 18 BUMN yang masih merugi. Namun, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 27 perusahaan BUMN merugi‎.

"Tahun 2015, BUMN yang merugi sudah menurun jumlahnya, dari tahun 2014 yang berjumlah 27, sekarang tinggal 18 perusahaan," kata Menteri BUMN, Rini Soemarno, di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa malam, 19 Januari 2016. 

Rini menyebutkan, dari total 27 BUMN yang merugi nilainya sebanyak Rp10,2 triliun, dan saat ini menurun 18 perusahaan atau menjadi Rp5,8 triliun. 

"Sepanjang 2015 juga kami telah mempekerjakan 856 ribu orang dan diperkirakan ada tambahan pekerja sebesar 184 ribu orang, karena untuk pengerjaan infrastruktur dan jalan tol juga perlu tambahan," kata dia. 

‎Rini menjelaskan, 18 BUMN yang merugi berasal dari sektor yang berbeda-beda. Seperti industri pengolahan yang awalnya 11 perusahaan menjadi delapan perusahaan. 

Selain itu, sektor transportasi dan pergudangan dari tiga perusahaan menjadi dua perusahaan. Sektor perhutanan, perikanan, dan pertanian awalnya tiga menjadi dua perusahaan. Sektor informasi dan telekomunikasi tetap dua perusahaan.

Selanjutnya, sektor perdagangan besar dan eceran dari tiga perusahaan menjadi satu perusahaan. Dan sektor lain-lainnya, dari sebelumnya lima perusahaan menjadi tiga perusahaan yang merugi.

Dia mengungkapkan, guna terus mengurangi BUMN yang merugi, 36 BUMN pada 2015 menerima penyertaan modal negara (PMN) dengan total Rp41,42 triliun, yang akan dimanfaatkan untuk pendanaan proyek senilai Rp271,76 triliun.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
Menurut Rini, membaiknya kinerja BUMN pada tahun 2015 tersebut diiringi dengan program sinergi BUMN dan ditambah dengan ikut sertanya BUMN dalam berbagai proyek infrastruktur. 

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
Adapun selama tahun 2015, total nilai proyek BUMN mencapai Rp795,99 triliun, yang terealisasi sebesar Rp248,52 triliun.

Hutama Karya Mohon Uang Muka Proyek Dikembalikan Jadi 20 Persen
"Sampai akhir tahun sudah terbelanjakan Rp248,52 triliun," tuturnya.
Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021