PUIC: Bersama Memerangi Terorisme dan Ekstrimisme

Sumber :

VIVA.co.id – Delegasi parlemen Indonesia secara serius mendorong konsolidasi antar negara muslim, untuk bersama-sama memerangi terorisme dan ekstrimisme demi menciptakan perdamaian di dunia, kususnya dunia Islam.

Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) DPR RI Rofi Munawar yang hadir dalam sidang Parlemen Union of Islamic Comitee (PUIC) yang diselenggarakan di Baghdad – Irak tanggal 20-27 Januari 2016 yang dihadiri oleh 31 negara muslim.

"Seluruh anggota PUIC berkomitmen melakukan pemberantasan terorisme dan ekstrimisme dengan memperhatikan nilai-nilai Hak Azasi Manusia (HAM), keadilan dan menekan kesenjangan global," ujar Rofi dalam siaran persnya di Baghdad-Irak.

Rofi yang tergabung dalam komisi HAM, Perempuan dan Anak menambahkan perlunya konsolidasi negara-negara muslim dalam menghadapi tantangan global yang semakin dinamis, baik dari segi ekonomi, politik dan keamanan. Partisipasi serta kontribusi positif parlemen dari negara-negara muslim menjadi kesempatan bagi negara-negara tersebut untuk memperkuat hubungan timbal balik dan multilateral di bidang politik ekonomi dan keamanan.

"Sidang PUIC di Baghdad  merupakan salah satu upaya parleemen dari negara-negara muslim untuk bekerja keras dalam memberi kontribusi perdamaian dunia dan kemaslahatan umat Islam," katanya.

Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI, Begini Kata Abdurrahman Suhaimi

Politikus asal PKS ini juga menyayangkan banyaknya korban jiwa akibat terorisme yang salah satunya dilakukan pihak ISIS, dirinya menilai bahwa korban yang berjatuhan akibat ulah ISIS mayoritas umat muslim yang merupakan saudara bagi sesama umat Islam.

"Serangan ISIS sangat membabi buta tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. Label Islam pada ISIS sungguh sangat merendahkan harkat dan martabat Islam dan kita sebagai penganutnya," ujarnya.

Menurut Rofi, kemunculan ISIS tidak bisa dilepaskan dari dominasi dan campur tangan kekuatan negara-negara besar. Di samping itu ketidakadilan dan ketimpangan kesejahteraan merupakan juga menjadi faktor penyebab terjadinya perlawanan disetiap negara.

"Saya berharap agar usai sidang PUIC seluruh rekomendasi dan resolusi yang di hasilkan akan bisa terimplementasikan, demi terciptanya keamanan dan perdamaian dunia, khususnya dunia Islam. Dan pada saatnya akan menjadi kontributor peradaban, sebagaimana telah di lakukan pada dekade-dekade sebelumnya" ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya