Hanung Bramantyo Bicara DNI untuk Bisnis Bioskop

Omset Bioskop Menurun
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Sutradara kondang Hanung Bramantyo angkat bicara soal rencana dibukanya Daftar Negatif Investasi (DNI) oleh pemerintah untuk bidang bisnis bioskop.

Cerita Sang Artis Soal Film Laskar di Tapal Batas

Sutradara film Sang Pencerah dan Talak 3 itu mengatakan, dengan dibukanya DNI untuk usaha bioskop, justru menempatkan para kreator film di Indonesia, berada selevel dengan para kreator film dari mancanegara.

Dengan demikian, tidak ada alasan untuk menolak dibukanya DNI. Hanung malah menilai, yang menolak dibukanya DNI adalah orang-orang yang tidak mempunyai rasa kepercayaan diri yang cukup besar.

"Mereka yang menolak itu orang-orang inferior, rendah diri, dan takut persaingan serta hanya memikirkan usahanya sendiri, karena takut bisnisnya terancam," kata Hanung, Kamis 4 Februari 2016.

Hanung menambahkan, dengan dibukanya DNI, pintu relasi antar pekerja film justru akan semakin terbuka lebar, dan dengan demikian ada transfer ilmu pengetahuan di dalamnya.

Produser KK Dheraj Bangun Bioskop Magic Hill

"Turunannya, para pekerja film tidak perlu repot-repot menimba ilmu di luar negeri, karena pihak luar telah datang kesini dan menjalin kerja sama dengan kita," tuturnya.

Hanung juga mengatakan, pelaku film mendapatkan tantangan untuk menbuat karya yang lebih baik, untuk pasar lebih luas.

"Bukan hanya pasar Indonesia, dengan bahasa penyampaian yang baru, yang lebih mengglobal," ucapnya.

Senada dengan Hanung, sejumlah produser film pun menyetujui dibukanya DNI di bidang bioskop tersebut. Salah satunya Manoj Punjabi, bos rumah produksi MD Entertainment menyatakan kesepahamannya dibukanya DNI membuat sineas film lebih serius dan bersaing.

”Makin banyak bioskop, makin bagus. Satu-satunya cara untuk mendapatkan 20 juta penonton, dari sebuah judul film nasional, tak ada cara lain selain menambah jumlah layar bioskop di Indonesia," ucap Manoj.

Oleh karena itu, dia melihat peluang dibukanya DNI untuk bidang bioskop oleh pemerintah via Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), juga didukung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) malah sebagai kabar gembira, dan justru dimaknainya sebagai peluang besar.

"Jadi, dibuka saja, kenapa harus takut,” ujarnya.

BJ Habibie Ingin Tonton Film Terbaru Reza Rahadian
Yayan Ruhian

Pengalaman Yayan Ruhian Ajari Aktor Laga Ken Zheng

Yayan sudah melihat aksi Ken dalam film Brush With Danger.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016